Kamis, Mei 19, 2005

Cara Ngebersihin Brainwash NII AL Zaytun ?

Mmmmm... waktu itu saya mengunjungi family jauh saya, dan waktu ngobrol2 ternyata ada saudara yg tabiat ciri2nya jadi berubah drastis mirip2 kaya yg dipaparkan teman2 tentang NII. Katanya sih waktu itu gara2 ikut2an pesantren kilat, tapi gak tau ini Al-zaytun apa bukan. Dan semenjak itu tabiatnya makin parah katanya. Setiap pulang pasti bawa temen, kaya ga bisa pisah ama temennya. trus sering nipu ama nyuri dll lah. Sama keluarga juga ga pernah terbuka. Yang lebih aneh, sebenernya anak ini bukan muslim tadinya. Sbelumnya dia aktivis dan pengurus gereja, Jadi klo ini bener pekerjaan Al-zaytun, metode brainwashnya bisa dibilang mengerikan kataku. Jadi inget Kaya film2 perang dimana tentara tawanannya dibrainwash biar bisa jadi penyusup ke kubu asalnya sendiri. Trus cara ngebersihin brainwashnya itu gimana ya? Yah, klo ada yg tau barangkali

Saya jawab pertanyaan berdasarkan pengalaman saya aja ya... Terus terang waktu disana dulu saya paling VOKAL, sampai2 dibilang "pembangkang" Abis saya kerjanya protes terus...hehehe... Tiap bulan saya habiskan uang jumlah besar tapi masih "dikejar2" kalau target blm tercapai. Saya sering nggak mau bayar dan bilang "Allah lebih tau, saya memang gak punya uang lagi!"

Keluar dari NII itu sulit...!! kecuali ada kekuatan dan keyakinan dalam diri orang itu untuk menjebol dinding hati dan memang benar2 ingin keluar. Sulitnya, kita selalu diancam dan ditakut2i dengan ayat2 AQ dan cerita2 "horor" ttg nasib malang mereka yang keluar (disebut "kaslan"). Kaslan itu sama dengan murtad atau keluar dari negara Allah. Orang2 kaslan adalah musuh2 Allah yang tidak diridhai dan akan langsung dilaknat Allah (kata mereka).

Semua orang disana benar2 stress, takut dan serba salah. Krn mengalami sendiri, saya bisa ngerti sulitnya mendekati family yg sptnya"terjerat" NII itu. Dia pasti sangat sensitif (karena takut & stress) dan menutup diri (krn diancam). Pendekatannya memang nggak mudah karena mereka selalu mencurigai dan "menolak" orang diluar kelompok.

Saya saja saat ini sedang "re-brain wash" sahabat saya (dia NII juga). Sdh dikenalkan ke temenku, spy dia lbh ngerti, tapi menurut dia juga temenku itu masih berat. Keyakinannya masih kuat sekali, ttg NII jadi saya harus extra sabaaaaaaaa...ar sama dia.

Saya bilang terus terang ke dia bahwa saya nggak mau lagi kembali ke NII. Saya harus benar2 meyakinkan dia bahwa saya hanya menunjukkan jalan keluar. Terserah dia mau memutuskan masuk atau nggak. Saya bilang tidak ada paksaan. Tapi dia berkeras terus. Saya bilang ke dia nggak apa2, saya ngerti kalau dia belum paham dan masih kuatir. Karena saya sendiri butuh waktu 1 tahun untuk bisa keluar dari NII.

Akhirnya kemarin dia sms saya katanya dia sdh selesai baca buku dan sedang diskusi dengan teman pengajiannya. Ternyata temannya itu mendukung dia kalau mau keluar NII. Saat ini saya biarkan dia dan apa yg dialaminya sebagi proses pembelajaran dia sendiri, supaya dia berpikir dan mengalami sehingga paham sendiri. Kalau akhirnya mau keluar, itu memang hidayahnya.