Minggu, Mei 01, 2005

Studi Banding Ke Al Zaytun 2002

Percakapan Kyai dengan Santri di serambi masjid Pesantren Kyai tersebut :


Santri: Pak Kyai pernah denger Al Zaytun ?

Pak Kyai: Pernah, malah studi banding ke sana tahun 2002

Santri: Bagemana pendapat Pak Kyai ?

Pak Kyai: Alhamdulillah, perlu ditiru dari segi pengelolaannya, misal punya "ges hos lima lantai kayak hotel berbintang", di pondok kita khan belom punya

Santri: Pak Kyai pernah denger Pernyataan KH Abdullah Syukri Zarkasyi, Pimpinan Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur tentang Al Zaytun ?

Pak Kyai: Gini ya nak, yang dipermasalahkan Al Zaytun apaan seh sebenarnya ? masalah "dana" ? sekarang kalo kamu bangun "rumah megah dan besar" kemudian orang bertanya2, dananya dari mana kamu bangun rumah "segedhe" itu ? khan ga perlu tahu urusan rumah tangga orang, lagian hanya orang yang iri saja yang tidak bisa "bermain" dalam pengelolaan sebuah lembaga.

Santri : "Rumah" memang milik pribadi, tapi "pesantren" kan milik umat, Pak Kyai ?

Pak Kyai: Ada satu cara yang merupakan trik Al Zaytun untuk "dapat dana". Ketika bertamu tahun lalu, kita dijamu diruang penerimaan tamu .... di sana kita disambut dan dikenalkan tentang Al Zaytun dan lain sebagainya. Selanjutnya "orang kedua setelah panji gumilang" bilang kepada bapak2, gini bilangnya : bapak2 ibu sekalian, disamping sebelah saya ada "board" putih yang menjelaskan jumlah pemasukan dana yang masuk ke Al Zaytun mulai Januari sampai Juli"

Pak Kyai: Selanjutnya nak, disana tertulis bulan Januari pemasukan sebesar Rp. 1 miliar sekian ..... bulan Februari pemasukan Rp. 1 miliar sekian, dalam ringgit sekian.... dan dolar sekian ...... nah terus dia bilang "kalo bapak ibu2 mau menyumbang di depan bapak2 ibu semua ada kotak infaq yang bisa diisi sesuka bapak/bu untuk pembangunan pesantren ini, kira2 syekhnya bilang gitu.....

Pak Kyai: Itu artinya metode / cara bagaimana mencari dana sebanyak-banyaknya untuk dana pembangunan pesantren dan emang ternyata disana tuh selalu ada saja pembangunan terus menurus baik kelas, fasilitas dll, nah dari sini khan orang juga percaya bahwa memang dana yang kita sumbangkan ternyata emang ada hasilnya, jadi orang ga meraa rugiiii !!! Maka pantas saja, orang berlomba2 untuk menyumbangkan dananya demi pembangunan pesantren itu dengan segala misi dan visi yang telah dijelaskan

Santri: Betul juga yaa .... :)

Pak Kyai: Terus ada lagi yang "unik" walau "sederhana", di sana itu ada kolam ikan atao semacam empang besar.... ikannya gedhe2 banget... biasa kalo tamu berkunjung selalu memberi makan yang dibawa sehingga bisa jadi mengotori kolam/empang tersebut, nah ternyata Al Zaytun juga tidak kalah triknya. Ternyata mereka jual makanan ikan seharga "5000 rupiah", jadi kalo kita kasih makan, ga boleh kasih makan sembarang , harus makai pakan ikan yang sudah disediakan, dari sini khan jelas sekali betapa Al Zaytun mendapatkan dana yang tidak sedikit

Pak Kyai: Ada juga "hotel/ruang tamu", kita juga maklum zaytun itu tempatnya jauh dari kota

Santri: Iya, Pak Kyai :)

Pak Kyai: Justru menurut aku inilah "tempat yang strategis" .........., dengan tempat yang jauh otomatis tamu yang berkunjung butuh tempat untuk istirahat ato sekedar mmbeli kebutuhan untuk isi perut dll, nah dari situ Al Zaytun membangun "ruang tamu yang megah" - "bintang lima" nak, ga tanggung2 kelasnya "VVIP" !!! Nah yang jadi masalah, kalo kita nginap di situ semalam kita harus rogoh kocek dana sebesar "10 sa semen", artinya sekelas "200,00 ribuan"

Santri: Hebat yaa ... :)

Pak Kyai: Kita akan "pikir2" menginap di sana, hanya untuk semalam saja... abis mau nginap di luar Al Zaytun tempatnya jauh sekali.... gimana coba "masuk akal" khan !!!

Pak Kyai: Kanan-kiri masih sawah luassss banget, ga ada kehidupan, jadi menurut saya Al Zaytun sudah "merencanakan secara matang" konsep pembangunannya, ada khan berita banyak orang pingin meneliti tentang Al Zaytun, bisa dihitung berapa dana / cost yang dikeluarkan..... maka dari itu kalo ingin meneliti Al Zaytun yaa harus lama
minimal 1 minggu, nah 1 minggu hitung aja untuk tidur di wisma Al Zaytun itu, karena ga ada penginapan lain kecuali di hotel tersebut, yaaa orang khan akhirnya berpikir-2 .... :)

Santri : Al Zaytun menjadi "susah" diteliti ya Pak Kyai :)

Pak Kyai: Maka dari dari itu banyak suara ato fitnah yang dihembuskan orang karena ga mau tinggal berlama2 di situ, itu salah satu contoh betapa Al Zaytun benar menerapkan "strategi jitu" dana pengelolaannya

Pak Kyai: Kemudian kenapa santri masuk kudu bayar "cash 20-an juta" ? karena emang itu investasi ga ada bedanya kalo kita masuk pondok sini tiap bulan bayar 200 ribu, yaaa kalo dihitung selama 12 tahun di sini khan angkanya mendekati juga sekian puluh juta, iya khan....!!! jadi memang Al Zaytun menerapkan pembayaran cash dimuka. Belom lagi pengelolaaan kehidupan sehari2 seperti makan, dll. Di sana ada ternak sapi kelas unggulan (australia).

Santri: Al Zaytun memberi bukti yaaa, bukan sekedar teori ya, Pak Kyai ... :)

Pak Kyai: Trus ... itu juga dagingnya dikembangkan sekaligus untuk konsumsi santri Al Zaytun sendiri, termasuk telor, daging ayam juga punya kandang sendiri..... jadi mandiri lah, artinya semua dikelola sendiri.

Santri: Bisa contoh untuk sini dong ... :)

Pak Kyai: Makanya, kita ambil sisi positifnya aja, syukur2, besok kamu lulus dari sini bisa bangun pondok seperti Al Zaytun, jangan cuman memaki dan menyalahkan !!!. Al Zaytun betul2 membangun pesantren untuk "puluhan" tahun kedepan, jadi sudah mikir jauh kedepan sekali, ga pikir jangka pendek.

Santri: Saya faham Pak Kyai :)

Pak Kyai: Nak, di sana jarak antara asrama santri dengan masjid memang jauh nak, jadi kalo Magrib dan Isya santri ga boleh pulang ke kamar, termasuk yang haid juga disuruh berangkat ke masjid tapi mereka di emperan aja ga masuk ke dalamnya.

Pak Kyai: O iya, Al Zaytun sudah tiga kali ke sini, biasanya waktu lebaran hari pertama, itu di meja kantor ada foto pimpinan Al Zaytun ke sini.

Pak Kyai: Nak, kalo kamu pengen ke sana itu.... jangan naik bis umum, mendingan naik mobil pribadi itupun juga harus sedia "duit banyak" kalo pingin tidur di wisma tamu dan ga mau kedinginan tidur di mobil :)

Santri: wah, orang miskin macam saya nih gak pantes ke Al Zaytun dong ....:)

Pak Kyai: Tambah lagi, tentang masalah isu "KW-9" dll, aku seh "masa bodoh"

Santri : Wah ! kok "masa bodo" ?

Pak Kyai: Iya, yang penting kita harus bangga ada lembaga Islam bersaing sekolah2 Kristen di Jakarta, harusnya kita bersyukur ada kemauan dan iktikad dari pendiri Al Zaytun yang turut mencerdaskan anak bangsa, khususnya yang muslim. Nanti kalo sekolah kita kalah dengan Kristen, apa jadinya Islam di Indonesia ini ...? Bakal diinjak2 bagai buih di lautan .... !

Santri: Na'am, Pak Kyai ..:)

Pak Kyai: Orang bangun jalan tol ato apartemen ato mol juga banyak penggusuran dan ganti rugi yang "tidak sebanding", he he he .... pengen sejahtera yaa harus berkorban ... :)

Pak Kyai: Dulu pondok sini pernah juara I lomba POSPENAS di Al Zaytun loh !

Santri: Al Zaytun memang mencontoh suri tauladan semua nabi-nabi yaa : dari masalah kemandirian hingga membangun "kawasan ekslusif" yang susah dijangkau orang miskin macam kami-kami ini ... yaa :), tapi kami tetap optimis kok :), positip tingking gitu loh .... :)

Pak Kyai: Yo'a, hidup pondokku, hidup Al Zaytun, hidup Islammmmm ....