Kamis, Februari 16, 2006

Kakak Saya Ikut Kelompok NII AL ZAYTUN

Assalaamu'alikum wr.wb

Sebelumnya saya mohon agar Bapak bersedia menjawab pertanyaan saya. Saya sudah berkali-kali menanyakan hal yang sama, tetapi tidak pernah dijawab. Padahal saya benar-benar sedang butuh jawaban Bapak. Saya mohon dengan sangat agar Bapak mau menjawabnya.

Pak Ustadz yang saya hormati, saya mempunyai seorang kakak yang terlibat dengan NII. Saya pernah diajaknya, namun Alhamdulillah sahabat saya berhasil mengeluarkan saya. Tapi, kakak saya sampai sekarang masih aktif di sana.

Saya bingung Pak, dia begitu yakin dengan ajaran yang dibawakan oleh NII. Bagaimana cara supaya dia bisa keluar Pak. Bagaimana supaya saya bisa menyangkal ayat-ayat NII, diantaranya adalah bahwa hanya orang NII yang bisa masuk syurga, karena mereka menjalankan syariat Islam secara utuh dan kaffah, sedangkan orang di luar NII, terlebih lagi Indonesia dianggap kafir sebenar-benarnya.

Bagaimana menyangkal pernyataan ini, sedangkan pengetahuan agama saya juga masih dangkal. Sebenarnya keluarga saya sudah membicarakan hal ini dengan kakak saya itu, tapi dia terus menyangkal. Sedangkan saya yakin sekali di masih aktif di sana, terlebih lagi dia sudah menikah dengan cara NII tanpa persetujuan orang tua saya.

Bagaimana menurut bapak cara yang tepat agar kakak saya bisa keluar, setidaknya mengakui keberadaannya di sana. Saya hanya takut terjadi hal-hal yang lebih menyakitkan keluarga saya. Misalnya hamil di luar nikah.

Saya mohon saran dari Bapak. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum wr.wb

RISMA

Jawaban :

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulilahi Rabbil 'alamin, wash-shalatu was-salamu 'alaa Sayyidina Muhammadin wa `alaa aalihi wa shahbihihi ajma'in, wa ba'du

Anda tidak perlu menyangkal ayat-ayat Al-Quran, sebab ayat Al-Quran itu pasti benarnya. Juga tidak ada istilah 'ayat-ayat NII', sebab NII tidak pernah menurunkan ayat Al-Quran dan tidak pernah memproduksi sebuah ayat pun.

Dan perlu Anda ketahui bahwa dari enam ribuan ayat lebih yang ada di dalam kitab suci umat Islam itu, tidak ada satu pun ayat yang menyebutkan bahwa hanya orang NII saja yang masuk surga. Bahkan kata 'NII' pun tidak pernah tertulis di dalam Al-Quran. Dan tidak juga kelompok, organisasi, jamaah, jam'iyah apapun yang ada di muka bumi ini yang dijamin masuk surga. Kalau pun ada orang atau kelompok tertentu yang mengklaim bahwa dirinya atau kelompoknya pasti masuk surga sedangkan semua orang pasti masuk neraka, dengan beralasan bahwa ada ayat Al-Quran yang menyatakan hal itu, ketahuilah dia berbohong besar. Sebab tidak ada satu pun nama seseorang atau kelompok jamaah yang dijamin masuk surga di dalam Al-Quran.

Apa yang kakak anda ucapkan tidak lebih dari sekedar klaim subjektif belaka. Hasil dari proses indoktrinasi buta yang amat mengkhawatirkan. Siapa pun bisa-bisa saja membuat berbagai macam klaim seperti itu. Tapi apakah klaim itu benar atau tidak, masih harus dibuktikan dulu.

Sebenarnya sikap mengkafirkan orang lain yang tidak ikut sebuah kelompok bukan hanya klaim yang datang dari NII saja. Di negeri kita cukup banyak kelompok yang punya sikap pemikiran demikian. Dan di timur tengah pun kita mendapati gejala yang sama. Salah satunya adalah jama'ah takfir wal jihad yang terkenal selalu mengkafirkan semua orang Islam kecuali yang ikut kelompoknya. Bahkan di berbagai belahan dunia Islam, selalu ada saja kelompok macam ini.

Secara syar'i, sebenarnya semua tuduhan itu tidak punya dasar ilmiyah baik dari Al-Quran dan Sunnah. Tentu jika dipahami dengan cara yang ilmiyah dan lurus. Namun kalau semua ayat 'diplintir' kesana kemari dan diselewengkan seenak perut, memang bisa saja terjadi 'pemerkosaan' atas ayat-ayat Al-Quran dan lahirlah klaim-klaim aneh seperti itu. Dan biasanya, kalau yang terjadi adalah pemerkosaan seperti itu, orang yang melakukannya tidak pernah mau menampakkan diri. Apalagi sampai berani menampilkan tesisnya di hadapan majelis ilmiyah. Dan memang nyata jelas sekali bahwa tesis seperti itu tidak punya rujukan ilmiyah sedikit pun.

Pemikiran sesat seperti itu biasanya menjadi konsumsi 'komunitas underground' yang tidak pernah muncul ke permukaan. Para pengikutnya pun sebenarnya tidak punya kapasitas ilmiyah. Mereka adalah orang-orang yang terpesona atas suatu hal, tapi dilarang untuk menguji keterpesonaan itu secara ilmiyah. Tentu dengan segala macam jenis sanksi dari yang paling ringan sampai yang paling berat.

Ini memang ciri khas pemikiran sesat di dunia Islam. Bisa tumbuh subur bagai kuman di tempat-tempat lembab yang tidak kena sinar matahari. Dan diminati oleh kalangan yang kurang cerdas, tidak punya wawasan, tanpa landasan tsaqafah dan jauh dari kemampuan pemahaman Islam yang baik. Sehingga dengan mudah mau saja 'dicekoki' dengan beragam penyelewengan makna-makna Al-Quran. Lantas merasa dirinya di atas angin dengan menafikan kenyataan yang sesungguhnya.

Namun tidak sedikit dari pengikut kelompok seperti ini yang akhirnya mendapat hidayah dari Allah SWT. Mereka sebenarnya selama ini juga ragu-ragu atas pemikiran yang didoktrinkan. Mereka yang takut, gagap, kurang wawasan dan tidak punya mental untuk mengungkapkan memang ada. Tapi yang cukup kritis dan berani untuk menentang doktrin sesat itu pun juga tidak sedikit. Lalu mereka keluar dari aliran sesat itu dan menjadi muslim yang baik sebagaimana umumnya.

Semoga kakak anda termasuk kelompok yang kedua, yaitu yang punya daya nalar yang kritis, tidak semata-mata diam saja dicekoki oleh orang-orang yang tidak bertangggung jawab. Berikan dia kesempatan berdialog dengan para ahli agama yang baik dan lurus. Termasuk dengan para mantan anggota kelompok itu yang kini sudah sadar.

Semoga Allah memberikan petujuk kepada umat Islam dan terhindar dari ketersesatan dunia dan akhirat. Amien Ya Rabbal 'Alamin.

Wallahu A'lam Bish-shawab

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Adek Tercinta