Senin, Oktober 08, 2007

darusalam nii

Jadi begini kang, kalo lafadz ‘darusalam’ itu dikatakan harus nyata ada di bumi(dunia), saya tidak melihat ada qarinah ke arah sana. Seperti yg udah saya bilang..ini adalah bentuk mujmal, yaitu butuh penjelasan dari dalil qath’I yg lainnya, seperti kata ‘shalat’..dijelaskan dalam hadist nabi , kemudian kata ‘zalim’..dijelaskan dalam quran dan hadist, kata ‘jannah’, kata ‘quru’, dll

untuk menafsirkan suatu lafadz, pertama kita harus liat qarinahnya termasuk asbabun nujul..kemudian kita cari artinya dari quran dulu, kemudian sunnah/hadist nabi, dan sunnah sahabat (khulafaurasyidin) nah untuk surat yunus ayat 25 tersebut..khususnya lafadz ‘darusalam’ itu dijelaskan di Al quran di surat Al an’aam 127

“Bagi merekalah Darussalam (tempat tinggal yang aman sejahtera) di sisi Tuhan mereka dan Dialah Penolong mereka, disebabkan amal-amal (yang baik) yang mereka telah kerjakan".(Al an’aam 127)

di ayat tersebut, dikatakan bahwa ‘darusalam’ itu ada di sisi Allah(jadi menurut saya ga mungkin ada di dunia), kemudian dikatakan bahwa ‘darusalam’ itu untuk orang yg telah beramal baik, ‘ya’maluun’ ini termasuk fiil madhi(kata kerja lampau), artinya amal tersebut telah dikerjakan..berarti udah ada hisab amal perbuatan oleh Allah…di mana terjadi hisab itu?di mana lagi kalau bukan di akherat.
So..’darusalam’ itu merupakan tempat akhir bukan tempat awal. Maksudnya gini…antara ‘negara islam’ dan ‘syurga’ mana yg menjadi tempat awal dan akhir?tentu saja negara islam ada di awal dan syurga ada di akhir…kalo ‘darusalam diartikan negara islam justru jadi rancu…apakah kita masuk ke negara islam karena telah beramal baik??sedangkan NII sendiri memiliki faham bahwa amal yg dikerjakan sebelum seseorang masuk menjadi warga NII itu tertolak, jadi amal baik mana yg menyebabkan kita dimasukan ke negara islam(darusalam)?sedangkan kita dianggap belum beramal

Jadi secara tidak langsung..ketika Allah menyeru kita ke ‘darusalam’ itu artinya Allah menyeru kita untuk beramal baik. Tapi ga tau juga nih kang..saya belum liat tafsir tentang ayat ini soalnya, khususnya asbabun nujul..jadi mungkin saja apa yg saya katan di atas itu salah…nanti saya cek dulu, kalo yg lain punya buku tafsir silahkan diklarifikasi