Selasa, Februari 12, 2008

FUTUH : JUALAN JANJI GOMBAL




Setiap NKRI mengadakan pemilu, saat itu juga NII KW 9 jualan janji FUTUH.

Menyitir Uacapan Soekarno “jas merah” jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah sendiri adalah pondasi dari karakter nation state ( negara bangsa). Adanya Negara Islam Indonesia adalah sebuah fakta yang tak terelakan dalam sejarah bangsa Indonesia. Negara Islam Indonesia berdiri 9 Agustus 1949 yang mengambil kesempatan Vakum of Power (kekosongan kekuasaan) setelah perjanjian linggar jati Yang menyatakan wilayah Indonesia hanya sebatas dulang mas(kedu malang banyumas) maka wilayah jawa barat tasikmalaya tepatnya menjadi wilayah Negara Pasundan yang merupakan Negara boneka Belanda. Pada 9 agustus 1949 negara pasundan belum terbentuk dan s.m kartosoewiryo memproklamasikan NII. Hal ini menegaskan alasan yuridis yang dipakai oleh Negara Indonesia
dalam eksistensi Proklamasi adalah sama yaitu karena adanya vacum of power. Wilayah NII pun sama yaitu wilayah bekas jajahan Belanda. Bisa dilihat dari ekskalasi pemberontakanya yang meliputi : Jawa barat, Cilacap, Kebumen,Kalimantan, Aceh dan Sulawesi
.
Secara Politik NII adalah bentuk Kekecewaan umat islam atas pemerintahan soekarno yang secular dan metode perjuangan melalui diplomasi yang seolah-olah selalu menguntungkan belanda (tetapi terbukti kekuatan diplomasi ini adalah hal yang membuat Indonesia tetap eksis sampai hari ini). Dalam kaca mata Nasionalis akan dianggap pemberontakan karena mendirikan Negara dalam Negara tetapi penulis melihatnya sebagai. Sebuah perjuangan idielogis yang wajar dilakukan ketika bangsa Indonesia sedang mencari identitasnya bukankah Indonesia didirikan di hindia belanda yang seharusnya diserahkan oleh tentara pendudukan jepang kepada sekutu dan sekutu mengembalikanya kepada pemerintah belanda.NII berumur cukup panjang dari 1949 sampai 1962 dengan di tangkapnya s.m kartosoewiryo dalam operasi pagar betis yang dipimpin oleh Jenderal A. H. Nasution. Perjuangan ini mengakibatkan ribuan nyawa anak bangsa indonesia sendiri gugur, sebuah harga yang mahal dalam mengartikulasikan ideology bangsa. NII membekas dalam trauma politik perjuangan penegakan syariat islam di Indonesia.Trauma ini bukan hanya dalam ranah politik tetapi juga dalam benak bangsa

Indonesia sampai lapisan akar rumput, terbukti dengan tikus yang sangat besar(tikus wirog) di daerah keboan dinamakan tikus kartosoewiryo.

Dalam perkembangan kontemporer sisa-sisa dari NII melakukan pergerakan dibawah tanah. Sisa-sisa orang NII ini dalam perjalanan sejarah bergerak dalam corak yang berbeda-beda. Diantaranya golongan tua yang pernah merasaakan penjara mengalami kebencian yang kuat terhadap TNI dan ada yang di setir TNI. Golongan NII ini menggap mereka masih dalam suasana perang jadi metodologi perang masih saja di gunakan dalam perjuanganya dan menganggap NII itu masih eksis mereka bisa di namakan NII structural. Dari NII struktural ini pun pecah lagi menjadi NII structural yang dipimpin oleh tahmid kartosoewiryo dan NII KW(Komandemen Wilayah) IX yang dipimpin oleh ZZZ Selain itu kaum muda NII yang terpelajar menyebarkan ajaranya dengan system ring(lingkaran) secara sadar mereka sudah menganggap NII sudah selesai yang dan sekarang adalah perjuangan menegakan syariat islam sembari melakukan gerakan opoisisi kepada pemerintah dalam berbagai bentuk untuk membentuk ruang demokrasi .

Yang menarik dari NII KW IX ini adalah mereka memiliki modal yang sangat banyak dari anggotanya dengan menarik infak sangat tinggi sehingga memiskinkan umatnya sendiri. Sampai tindakan mencuri, menipu dan melacurkan diri adalah sah untuk mengejar target infaq. Hubungan NII KW IX sangat akrab dengan militer terbukti hendro priyono pernah mengunjungi XXX Ponpes yang merupakan wadah perjuangan dari NII KW IX dan YYY terpleset lidah bahwa "Kepala Intel" adalah kawan seperjuangan dan sudah kenal lama denganya. Yang kemudian di koreksi oleh "Kepala Intel" bahwa itu “tidak benar”. Kasus pemilu 1999 pencoblosan partai XYZ di XXX yang mencapai 5000 suara padahal jumlah pemilihnya hanya 2000 suara, warga setempat melihat ribuan orang diangkut dengan mobil askar memasuki XXX pada hari pencoblosan.

Sebagai mantan anggota NII Struktural saya mengambil sikap “Anakronik” yaitu masih menghargai perjuangan syariat islam tetapi dengan kritik tajam tentunya.

Memoar

Suatu pagi di lingkungan sekolah saya banyak mengungkapkan kebencian atas pemerintah dan hologram demokrasi busuk Indonesia dan ketertarikan dengan syariat islam. Senior saya pada waktu itu bernama susanta mengatakan kalo saya berpendapat seperti itu saya akan banyak mendapat teman seperjuangan. Dasar pemikiran saya pada waktu itu memang bisa dikatakan paling maju diantara teman-teman saya karena kekutubukuan saya. Saya pada waktu itu telah melahap, Noam Chomsky,Dr yusuf qordowi, sayid qutb,sayid hawa. Bahkan sejak SMP salah satu alasan saya tak banyak teman pada waktu itu adalah pemikiran saya yang aneh pada waktu itu ketika soeharto borok-boroknya belum menjadi rahasia umum saya sudah merasakanya dan menghantui saya terutama lewat buku aceh berdarah yang saya baca ketika kelas 2 smp, buku itu saya peroleh dari kakak perempuan saya seorang mahasiswa.

Oleh senior saya itu saya langsung diajak diskusi ada perjuangan untuk menegakan syariat islam di kota gosong dan di janjikan bertemu orang-orang lainya dan akan dibaiat(disumpah) untuk memulai perjuangan. Seperti mendapat air di tengah gurun yang gersang hal yang aku idam-idamkan sejak smp (ada orang yang mengerti pemikiran saya). Pengalaman saya itu saya bicarakan kepada teman sehati saya yanto. Dia sejak smp yang mencoba mengerti saya dan mengalami 90% yang saya katakan kebusukan soeharto itu benar dengan dibukanya keran kebebasan pers menguak DOM aceh pelanggaran ham,korupnya pemerintah dan ada sesuatu yang di sembunyikan dalam bahasa pers (teori generative gramer). Pada hari yang lainya di tahun yang sama saya dan yanto diajak untuk di baiat ke rumah pak mawarto yang katanya merupakan pimpinan perjuangan syariat islam ini. Setelah itu kami didoktrin habis-habisan bahwa ada yang disembunyikan dalam pengajaran islam yaitu tauhid. Selain itu kami di bilang masih belum ber islam atu sama saja kafir karena belum syahadat dan disaksiakan orang lain seperti dicontohkan nabi. Dan sebagain besar orang Islam di planet ini belum syahadat(syahadat ini eklusif milik NII struktural dan disebut baiat). Orang yang belum syahadat ini sholat,puasa dan hajinya tidak diterima, pada waktu itu saya sempat berpikir apakah benar juga tapi karena minimnya pengalaman dan semangat yang membara untuk subversive pada rezim yang busuk ini akhirnya saya baiat juga dan diikuti teman saya yanto. Setelah berbulan-bulan mengikuti pengajiaanya yang penuh dengan doktrin yanhg memusingkan kepala kami semakin militant dan terus menambah anggota tercatat anggota yang saya rekrut ada, mawan,nisba, rochi, ade, silas. Karena prestasi saya diangkat menjadi camat gerilya yang membawahi dua wilayah kecamatan republic Indonesia. Di waktu SMA saya dan teman-teman yang tergabung dengan NII structural dicap sesat oleh teman-teman tarbiyah Waktu itu dan itulah yang menambah militansi kami.

Semakin lama daya tahan kami terhadap doktrin dan janji kemenangan yang dekat seperti kemampuan NII struktural mencipta nuklir menimbulkan tanda tanya kenapa kami hanya briefing infaq saja tidak ada kegiatan untuk masyarakat dan mengubah tatanan busuk ini. Suatu saat kami berdelapan orang atas inisiatif wahyan (orang yang paling kami hormati di kalngan NII muda) tanpa sepengetahuan pimpinan NII structural melacak langsung ke malangbong tasikmalaya tempat NII structural berawal kegiatan ini juga bermaksud napak tilas kartosuwiryo. dengan bekal seadanya kami berangkat. Disana kami kerumah tahmid kartosuwiryo ato abah anom tetapi mereka bilang abah anom sedang sakit. Maka kami bertemu dengan abu darda . dan dari situ kami tahu bahwa pimpinan NII structural adalah tahmid dan terlalu riskan untuk kami ketahui. Sementara itu kami ketahui bahwa mereka hidup dengan mewah jauh dari penggambaran NII structural di kota Gosong yang mengatakan kebanyakan orang NII hidup bersahaja demi perjuangan. Dan kami dijelaskan sejarah dan perpecahannya NII sendiri. Kemudian setelah itu kami menginap di masjid setelah itu yang terjadi kami dikepung puluhan warga dan di curigai mengacau tetapi kami katakana kami adalah pelajar untuk menyelesaikan paper sejarah kami perlu observasi ke malangbong dan keadaanpun terkendali dan kami disuguhi berbagai panganan dan makanan yang sangat banyak.hal itu menandakan adanya trauma yang sangat hebat atas pertiwa DI/TII terdahulu.

Dengan bekal Pengetahuan langsung kami mulai melakukan pencarian ada dua aliran yang kami datangi yaitu salafi dan NII Ring. Dari pengajian ini kami mempunyai gambaran baru bahwa berjuang itupun ada alternatif yang lain. Dan perbedaan metodologi ini adalah wajar karena perjalanan sejarah. Wahayanpun dengan mantap mengikuti salafi dan pada tahun 2000 pergi keambon. Saya mengambil alternatif Ring dan mengaji dobel tiga yaitu NII struktural, Ring dan Salafi dan di sekolah kami berebut posisi di rohis dengan tarbiayah dan kami kebagian Buletin rohisnya dengan nada-nada perjuangan syariat tentu saja. Dengan berbagai sentuhan yang ada pada kami saya dan teman-teman sepakat untuk keluar tapi ada dua pendapat waktu itu kami keluar begitu saja atau dengan terang-terangan. Penadapat saya waktu itu adalah terang-terangan agar semuanya menjadi jelas dan kita tidak dikejar-kejar lagi. Kemudian hasil kesepakatan anak muda NII sruktural kita akan mendebat mereka dan memberi pilihan sulit bagi mereka.

Rencanapun disusun pada akhir tahun 2000 rencananya adalah dengan debat dan memberi pilihan sulit ke pak mawarto bahwa kami tetap bergabung dengan jalan NII struktural tetap menganggap saudara-saudara islam lainya tidak kafir atau kami keluar. Setelah kewalahan menghadapi kami dan kami tetap bersikukuh terhadap pemikiran kami. Kami diancam bunuh dan kami disuruh menemui pak badi. Dan hal yang samapun terjadi dan kami diancam bunuh. Dan kamipun bilang bahwa kami tidak ada takut sedikitpun atas ancaman itu dan kami tetap berpegang teguh pada pemikiran kami. Dan ancaman hanya ancaman sehingga saya masih bisa bicara didepan kalian sampai saat ini.