Rabu, Oktober 15, 2008

Pengalaman Anggota Keluarga NII KW 9




Semasa kuliah aku sudah berjihad ke NII (Negara Islam Indonesia) kemudian aku bertemu dengan seorang gadis yang juga berjihad ke NII, beberapa waktu kemudian kami menikah dibawah tangan dengan aturan NII. Menurut ajaran NII “jika isteri belum hijrah ke NII, maka ia dianggap kafir”. Bukan isteri saja bahkan siapapun yang belum hijrah ke NII maka mereka dianggap Kafir. Ajaran/tuntutan hijrah ini berkembang cepat, sehingga keseharianku hanya konsentrasi dari kampus ke kampus untuk mencari TARGET yang dihijrahkan ke NII plus setoran uang yang tidak sedikit.

Tahun berganti tahun kehidupan rumah tanggapun berantakan harta benda habis hanya untuk setoran ke NII. Kuliahku putus, demikian pula dengan istriku, karena uang ujian aku gunakan untuk setor ke NII, hidupku tidak ada arah, semakin membabi buta aku mencari target-target baru, dan masalahku semakin rumit’
“Aku hidup dalam pengawasan untuk memperoleh target yang dapat dihijrahkan ke Organisasi NII, yang diikuti dengan uang setoran yang tidak sedikit”.

Aku telah menelantarkan isteri dan anakku, karena aku berjihad total ke NII, aku menjabat sebagai pimpinan setingkat kepala desa. Pada saat itu isteriku mulai bekerja.
Melihat betapa kusutnya permasalahan rumah tangga kami, pimpinan kantor isteriku menyarankan agar aku menemui bapak Antono guna membantu menyelesaikan masalah-masalah yang melilit keluargaku.
Disisi lain isteriku sudah mencapai titik klimaks, ia “TRAUMA dengan NII”, maka ia bersama anak-anakku lari dari rumah meninggalkan aku sendirian.

Bersama pa Antono aku mendapat bimbingan dalam menyelesaikan persoalanku, dan memang persoalanku satu-persatu selesai, namun aku masih menyembunyikan identitasku sebagai Pimpinan Desa NII.
Dengan terselesaikan persoalan demi persoalanku , seharusnya aku berterima kasih kepada Bapak Antono dan Bosnya isteriku, namun aku punya niat lain yaitu: “Aku ingin menghijrahkan Bapak Antono dan Bos Isteriku ke Organisasi NII”.

Suatu hari aku berdiskusi dengan Bapak Antono bersama jemaah lainnya tetang masalah kehidupan kedepan, disini aku terpancing oleh Pak Antono tentang NII, saat itu Pak Antono kaget yang dikiranya negara Islam itu masih dalam wacana, ternyata menurut keteranganku bahwa NII sudah berdiri dan saya punya jabatan di NII sebagai pimpinan setingkat kepala desa, akhirnya identitasku “TERBONGKAR” juga, termasuk Pucuk Pimpinan NII, sampai tujuan yang tersembunyipun terlacak habis. Disini niatku “GAGAL TOTAL”.

Pada waktu itu dengan ijin Allah SWT, Bapak Antono menghadirkan (secara Ghoib) rohani Pucuk Pimpinan NII yaitu AS PANDJI GUMILANG melalui seorang mediator beliau. TERNYATA Pimpinan NII tersebut mengakui bahwa Ajaran NII ini adalah ajaran sesat dan tidak di ridhoi oleh Allah SWT serta semata-mata hanya bertujuan keduniawian saja. Organisasi ini secara financial memang kuat karena mendapat support dari Petinggi di negeri ini, belum dari setoran-setoran dari hasil hijrah, juga setoran wajib dari desa sampai propinsi.


Dengan terdeteksinya tentang dan bagaimana NII, aku merasa shock, gregetan, marah, sedih....dan pada saat itu juga aku merasa baru menyadari bahwa JIHADKU selama ini adalah sia-sia dan PETAKA.

Saat itu pula aku bertekad bulat untuk hengkang dari NII dan mengikuti Pengajian yang lurus yaitu Pengajian yang dipimpin oleh Bapak Antono. Alhamdullilah aku masih diberi kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar. Sekarang aku sudah menikah lagi, kehidupan rumah tanggaku hari demi hari makin bahagia dan harmonis.

Melalui media masa ini (website) saya menghimbau dan mengajak rekan-rekan yang masih berjihad di NII, sadarlah bahwa kalian tersesat dan segeralah kembali kejalan yang lurus yang di ridhoi Allah SWT, mumpung masih ada waktu dan kesempatan sebelum terlambat.....!!!!
Ciri NII itu sesat adalah dapat terbukti:

1. Pernahkah Rasulullah mengajak orang untuk hijrah, jihad ke Islam harus dengan memakai mahar atau setor uang..???
2. Jika NII itu ajaran yang benar, kenapa tidak terbuka untuk si'ar Islam? Kenapa mesti gerilya/sembunyi-sembunyi untuk mencari target Hijrah..???
3. Mestinya sesama muslim terjalin rasa bersaudara, rasa saling sayang menyayangi, yang kuat membantu yang lemah, kenapa di NII tidak ada rasa itu...?? bahkan anak dengan seenaknya menuduh orang tuanya sebagai “KAFIR” jika tidak hijrah ke NII.
4. Berapa besar dosa yang ditanggung karena telah menyengsarakan orang yang dihijrahkan dengan setor uang..?

Selebihnya silahkan rekan-rekanku yang masih berjihad dapat menelaah sendiri dan berpikir jernih dalam menyingkapi dari ciri kesesatan tersebut diatas dan segera sadarlah, bahwa kalian ada dalam PETAKA..!! dan perlu saya sampaikan, bahwa sampai kapanpun tak akan pernah terwujud yang namanya negara Islam di negara Republik tercinta ini.

Firman Allah : QS 4 : 100

?????? ????????? ??? ??????? ??????? ?????? ??? ????????? ????????? ???????? ??????? ??????? ???????? ???? ???????? ?????????? ????? ??????? ??????????? ????? ?????????? ????????? ?????? ?????? ???????? ????? ??????? ??????? ??????? ???????? ????????

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah , niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak.

Segera hubungi saya jika ingin pembuktian:

PANJI KOKO

Perumahan Taman Ciruas Permai,

Block C.1/48 Ciruas - Serang - Banten

Hp: 0815-84246299, 081399222271, 0813-77792294

"BERSAMA PENGAJIAN RIDHO ALLAH HIDUP LEBIH TENANG DAN NYAMAN"

sumber : http://gerakankahfi.blogspot.com/2008/10/hijrah-jihad-di-nii-lebih-dari-amwal.html