Rabu, November 05, 2008

Nabi & Rosul Palsu, Produk NII KW 9 AL Zaytun




Saat ini media massa sedang asyik membahas fenomena al-Qiyadah al-Islamiyah, yang dituding sesat karena pimpinannya mengaku sebagai Rasul. Berita semacam ini sebenarnya biasa-biasa saja, tapi yang membuat saya terkejut yakni ketika mengetahui bahwa "Rasul" yang dimaksud adalah seorang yang dulu dikenal sebagai "Hilmi Mubasyir". Nama itu sebenarnya nama samaran yang bersangkutan sebagai orang pergerakan bawah tanah sayap kanan.

Namun, fakta ini membuat teka-teki ini perlahan terkuak.

Pertama, Hilmi Mubasyir sejak awal merupakan seorang revolusioner, yang tidak nyaman dengan kondisi status quo. Sejak masih aktif dalam gerakan bawah tanah NII (yang kemudian dikenal sebagai NII KW-IX), Hilmi Mubasyir dikenal sebagai pribadi yang berani mengambil langkah tidak populer; termasuk ketika ia menentang Panglima KW IX dan akhirnya terlempar dari struktur.

Kedua, konsep "ke-Rasulan" dalam NII merupakan konsep yang multidimensional. Dalam kalangan NII, Rasul merupakan sebuah penisbatan baik kepada seseorang maupun lembaga yang membawa misi Ilahi di atas muka bumi. Alhasil, di era 1980-1990-an pernah dikenal istilah "Lembaga Kerasulan". Sepertinya, Hilmi Mubasyir melakukan elaborasi terhadap konsep kerasulan yang pernah terdoktrin dalam dirinya selama masih menjadi jajaran pimpinan NII.

Ketiga, secara psikologis, jangan-jangan Hilmi Mubasyir selalu ingin merasa berada dalam posisi "as a leader" (sebagai pemimpin). Setelah kehilangan massa solid sebagai elit teritorial NII di masa itu, muncul perasaan the syndrom of power atas dirinya. Jadi, ia membangun sebuah "kerajaan" sendiri.

Keempat, sebagai seorang yang pernah memegang jabatan pemimpin dalam sebuah kelompok pergerakan yang solid semacam NII, Hilmi tentunya memiliki beberapa teman setia yang akhirnya bersepaham dengan dirinya untuk mengembangkan sebuah "sekte" baru dalam khasanah dunia Islam di Indonesia. Selain itu, kemampuan manajerialnya dalam melakukan perekrutan jamaah selama di NII (yang terkenal "luar biasa") juga menjadi modal dalam menjalankan roda organisasi "sekte" bentukannya.

sumber : http://mataharitimoer.multiply.com/