Selasa, Februari 03, 2009

GENERASI MUDA NU TERJERAT NII KW 9




Sumber : www.gusdur.net

Banyak orang bertanya-tanya ‘Apa lakon dibalik dukungan MAZ & NII KW9 ke Partai RepublikaN?’

Apakah MAZ sudah gak laku lagi di Golkar & HANURA ataukah ada skenario ‘penyesatan?

Mereka sedang panik dan super sibuk mencari selamat dan jaminan perlindungan?!

Berikut wawancara dengan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus DUR yang dipandu Tim Repoter nii-crisis-center didampingi mbak Yeni Wahid dan Sulaiman (sespri Gus Dur) :

(NCC) Apa pendapat Gus Dur tentang Al Zaytun?

(GD) Itu punya Pak Harto. Beliau dulu punya obsesi ‘At Tien & Al Zaytun’ pak Harto tahu semua yang dikerjakan Si Panji Gumilang. Wong Abu Toto itu binaan ‘anak emasnya’ Ali Moertopo. Itu Proyek Mercu Suar yang gak ada manfaatnya untuk bangsa. Pak Harto itu punya mimpi, tapi gak kesampaean. Ia yang memerintahkan Sa’adilah Mursyid mengirim sapi tapos ke Zaytun ditahun 1999. Sebelum reformasi yang jaga Zaytun itu khan Kopasus. Sekarang sudah 10 tahun apa sih yang sudah dihasilkan Al Zaytun? Saya dengar santrinya gak bisa apa-apa, apalagi lulusannya gak jelas. Masyarakat disana resah dan menganggap Zaytun gak membawa manfaat apa-apa untuk Zaytun. Tanah mereka dirampas dan dibayar seenaknya oleh Api Karpi atas perintah Imam Prawoto yang sekarang jadi Caleg RepublikaN di Banten. Imam Prawoto itu anak emasnya Panji Gumilang alias Salam Rasyidi yang pernah saya usir waktu mau datang ke kantor PBNU. Zaytun itu hanya membangun propaganda kebaikan dan kesuksesannya sendiri. Yang begini gak akan lama, saya fikir tahun ini akan jadi tahun terakhir buat Zaytun. Rakyat kita cerdas-cerdas kok, sudah gak bisa lagi dibohongi Abu Toto. Kalo ada yangmasih bisa dibohongi, jumlahnya makin sedikit kok. Orang sudah makin faham Zaytun itu Bull shit. Buktikan saja omongan saya, mahasiswa-mahasiswa itu akan balas dendam.

(NCC) Apa mereka akan menyerbu ke Zaytun?

(GD) Oh tidak. Mereka tahu siapa yang bersalah dan harus bertanggungjawab. Pertama, mereka akan mensegel Markas MUI Pusat di Tugu Proklamasi. Rokok aja diharamkan MUI, termasuk Yoga & Inul, eh orang dilarang GOLPUT. Masa yang dah jelas-jelas ‘jahat’ (sesat, red.) kok dibiarkan! MUI itu isinya cuma orang-orang Munafiq. Isinya para UJA-UJA (bukan UJE Ustadz Jefri)

(NCC) Apa itu UJA Gus?

(GD) Ya UJA, Ustadz Jablay. He he …

(NCC) Bagaimana Gus Dur melihat mereka itu Jahat !?

(GD) Anda ini punya hati nurani gak. PKI, Hitler, Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu JAHAT. Mereka sangat ’sayang’ dan membela anak buahnya. Tapi kalian bisa lihat sendiri itu di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kaya Romusha. Tenaganya diperas, Istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya, jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek. Inikan trafficking (penjualan manusia atas nama Islam ‘NII’) Apa itu gak jahat? Apapun alasannya untuk perjuangan, kondisi darurat. Itu bisa-bisa tipu mereka aja. Apa Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan hal tersebut? Apa Imam Kartosuwiryo rela jama’ahnya diperas begitu?! saya yakin ia marah dan terluka.

(NCC) Tapi anda kan tidak berbuat apa-apa untuk membongkar Al Zaytun?

(GD) Anda gak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII SESAT!

Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberi tahu Kyai Sahal Mahfudz. Yah dibongkarlah sama anak-anak itu. Saya yang perintahkan Chaidar dkk untuk maju gugat Hendro (Ka BIN). Saya memang diminta oleh para Kyai itu untuk bicara soal Zaytun. Saya bilang nanti tunggu saja tanggal mainnya, Abu Toto itu tahu kok kalo ia sekarang tinggal menghitung hari. Setelah Pemilu nanti ia tahu akan dihabisi. Maka itu ia langsung banting stir dukung Megawati.

(NCC) Kok Megawati, bukan dukung Sri Sultan melalui Partai republikaN

(GD) Sampeyan pantas kalah set terus dengan Abu Toto. Sri Sultan itu sejarahnya cukup puas jadi Wapres. Wong ia gak sekualitas Bapaknya. Saya tahu benar. Waktu di Ciganjur ia orang pertama yang mengkhianati saya, terus Amien Rais & Mega. Sri Sultan itu sudah lama sama Taufik Kiemas mesra-mesraan. Yah intinya Pilpres nanti Mega gandeng Sri Sultan, yah nanti Menkopolkamnya Hendropriyono, biar habis tuh kelompok mujahidin dan Ustadz -ustadz Salafi dilibas kaya teroris! Dengan begitu Al Zaytun terselamatkan!!! Gitu aja kok repot … He he … Seharusnya yang anda wawancarai SBY kasih masukan. jangan-jangan Watimpresnya ikut-ikutan ke Zaytun. Saya dengar begitu. Ngomong sana dengan Mahrus Amin, bilang PKNU itu harus bubarin Zaytun. Ambil alih aja untuk bancakan orang-orang pesantren. Tapi jangan nanti warga DI dan Bulan Bintang marah ke saya.

(NCC) Anda kok berprediksi seperti itu Gus?

(GD) Aku kan punya Muslim di RepublikaN. Ia cerita banyak tentang ramai-ramai umat NII KW9 berduyun-duyun jadi Tim Sukses di RepublikaN. Abu Toto itu lagi panen duit. Habis dapat dari Wiranto, balik kanan ke JK. Sekarang ke RepublikaN. umatnya itu kaya Sapi yang tercocok hidungnya, kaya bebek ngekor mas’ulnya.

(NCC) Gus, kok tahu-tahuan Mas’ul ?

(GD) Tahu dong, itu Munif sespriku kan pernah sebentar kuliah di KW9 alias di tilawah. He he …

(NCC) Bagaimana Gus Dur menilai sikap mereka yang ‘menyerang’ Al Zaytun ?

(GD) Mereka itu kurang kritis, ditengah orang yang buta dan membuta. Tapi masih baguslah mereka masih mau mengkritisiZaytun. Zaytun itu bukan sekedar isu ‘Sesat’ Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua. Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat. Bayangkan saja anak-anak mahasiswa itu disuruh ‘nipu orangtuanya sendiri’ katanya ‘tehnis’ Tehnis Mbahmu, nipu yah nipu. Kalo ada orang masih percaya dengan gombalannya Zaytun, orang tersebut pasti orang munafiq, setidaknya kalo pejabat yah pejabat yang koruptor, kalo ulama yah ulama Jablay, kalo intelektual yah intelektual pedagang, kalo peneliti yah peneliti goblok, kalo ada media yang membela Zaytun pasti media yang cuma cari makan alias media bayaran. Yah kalo ada orangtua yang belain Zaytun yah orang tua yang durhaka dan gak punya hati nurani.

(NCC) Lalu bagaimana membongkar kasus Zaytun ini?

(GD) Tunggu saja tanggal mainnya, mereka sendiri kok yang akan menggali kuburannya sendiri. Saya sudah bicara Kyai Sahal. Kepung saja MUI itu, kalo perlu dilaporkan ke Mabes Polri, Dien yang munafiq itu. Karni Ilyas kasih bocoran ke saya kalo TV one mau bongkar-bongkaran soal baiat ala NII. Inikan jelas-jelas makar. Kok ada Negara dalam Negara dibiarkan. Inikan bukan zamannya Da’i Bachtiar dan Hendro, mana kerjanya Polisi dibawah Bambang Hendarso. Kok ikut diam-diam aja. Intinya sekarang ini seluruh jajaran Zaytun sedang panik dan super sibuk bagaimana menyelamatkan diri cari pelindung pilpres 2009. Yang pasti pilihan mereka Mega-Sultan. Ini harus kita lawan bersama, apa artinya saya sendirian.

(Sofie Hidayat dan Tim NCC)