Selasa, Mei 05, 2009

NII KW 9 AL ZAYTUN : HIDUP SALING MEMANGSA



Sambil menunggu yang berwajib bertindak atau tidak bertindak, marilah kita sesama korban atau mantan korban, bersama atau sendiri2 melakukan kegiatan menghalau musang yang berbulu ayam itu. Mari ber-teriak2, menyoraki, dst. Di lingkungan kita, di kampus, di sekolah, di lingkungan tempat kerja, dsb. Melalui media apapun, internet, radio, media tv, diskusi2 kecil pada waktu istirahat, forum orang2 tua melalui kantor2 sehingga ortu yang lain ikut mengawasi anaknya. Bahkan dengan pemasangan spanduk2 di kampus, di sekolah, di tempat2 umum.
Semampunya, gak usah berpikir bagusnya komen kita, pokoknya ayo komen terus. Kita ramaikan tempat2 komen dimanapun.
Kenapa?
Nalurinya musang biarpun besar dan kuatnya kayak apa, tapi tetap lari tunggang-langgang apabila ayam2 ber-sama2 meneriakinya,......... petok, ...petok. Sementara kita gaduh, musang ter-birit2, yang berwajib datang menyelamatkan. Awalnya musang2 itu juga ayam2 yang telah di-rubah2 (telah berubah).
Seiring bergulirnya waktu, musangpun juga insyaf dengan penyesalannya. Gak pa2, lebih baik menyesal sedikit daripada jadi musang selamanya.
Saudara2 musang yang dahulunya ayam,,,,,, marilah kembalilah kepada ayam biasa, kamu hanya di-iming2i harapan kosong, sementara itu kamu diminta menyetor dan mengorbankan saudaramu yang sejati. Kenapa kamu tega, karena kamu telah menganggap ayam bukanlah saudaramu. Kalau demikian kamu adalah musang berbulu ayam yang sebenarnya. Itulah kebanggaanmu..............

desi wulandari
085 222 999 243