Senin, November 29, 2004

LPPI vs AL ZAYTUN

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Rabbil'alamin. Segala puji bagi Allat SWT yang telah mengutus Nabi Muhammad saw untuk memberikan petunjuk kepada segenap manusia tentang kebenaran Islam dan menjauhi aneka kesesatan. Tugas yang mulia dari Allah SWT itupun dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw dengan menanggung resiko yang amat berat. Bukan hanya agama Allah yang akan ditumpas oleh musuh-musuh-Nya, namun Nabi SAW sebagai pembawa risalah pun akan ditumpas habis. Maka aneka tantangan dan rintangan bahkan ancaman pemusnahan jiwa itu mesti dihadapi dengna jihad dengan mengorbankan harta, jiwa, tenaga, fikiran, dan sebagainya. Para sahabat pun membela, dan memperjuangkan agama Allah itu, maju bersama dengan Nabi-Nya untuk melawan kesesatan, kebathilan, dan kedhaliman yang tergabung dalam kekufuran dan kemusyrikan serta aneka penyelewengan.

Oleh karena itu sesuai dengan perintah Allah SWT untuk bershalawat kepada Nabi al kariem, maka shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabat, tabi'in, tabi'it tabi'in, dan seluruh pengikut ajaran Nabi yang setia dengan baik sampai akhir zaman.

Amma ba'du. Kesesatan di zaman nabi Muhammad saw telah dibela oleh kaum kuffar dan musyrikin sedemikian rupa, hingga mereka rela mengorbankan harta dan jiwa demi kesesatan dan kekufuran serta kemusyrikan yang mereka ada-adakan. Tampaknya ketegaran kaum sesatpun diwarisi oleh anak cucu mereka, baik dalam hal fanatisme atau 'ashabiyah-nya maupun dalam hal kedhaliman-kedhalimannya serta sengitnya terhadap pemberantasan kesesatan itu. Meskipun demikian, sebagaimana Nabi Muhammad serta para sahabat rela berjuang untuk memberantas kesesatan dan kebatilan, maka menurut sabda Nabi saw senantiasa ada di antara kamu kaumnya yang memperjuangkan kebenaran tanpa khawatir adanya celaan dari orang yang mencela sampai datang perkara Allah (kiamat). Termotovasi dengan berita dari Rasulullah saw itu, maka LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) bertekad menyumbangkan tenaga dan fikiran serta upaya semoga Allah SWT meridhoi untuk menekuni satu bidang yaitu masalah aliran-aliran dan faham-faham yang sesat ataupun menyimpang.

Alhamdulillah. LPPI telah menerbitkan beberapa tulisan tentang sasatnya Islam Jama'ah/Lemkari/LDII (Lembaga Dakwah islam Indonesia), Syi'ah, Ahmadiyah, dan beberapa brosur tentang bahaya dan sesatnya aliran-aliran menyimpang.

Pada giliran kini LPPI menerbitkan hasil pelacakan selama sekian lama tentang seluk-beluk NII (Negara Islam Indonesia) dan Ma'had Az Zaitun. Untuk itu, sebelum tulisan ini menguraikan data dan fakta kesesatan NII dan Pesantren Az Zaitun, maka perlu kami paparkan beberapa hal yang menyangkut pentingya diterbitkan tulisan ini, di antaranya sebagai berikut :

1.
Banyaknya pertanyaan ke LPPI dan keingintahuan masyarakat tentang NII, apalagi selama tiga tahun terakhir ini setelah pesantren Al Zaitun di Indramayu diresmikan oleh Presiden BJ habibie, LPPI memandang perlu untuk melakukan serangkaian pengkajian tentang pesantren Al Zaytun, pimpinan Abu Toto alias AS Panji Gumilang, dan kaitannya dengan NII.

Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan informasi baik dari buku-buku, mass media cetak maupun dengan wawancara. Wawancara terutama dilakukan dengan mantan aktivis dan mantan pimpinan NII KW IX yang telah bertaubat dan pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui tentang NII KW IX, AS panji Gumilang dan Al Zaytun.

2.
Dorongan dari mantan aktivis agar penyelewaengan dan perbuatan jahat AS Panji Gumilang atau Abu TOTO segera dihentikan agar korban-korban baru tidak bertambah lagi.

3.
Dalam diskusi antara tokoh-tokoh masyarakat, para orang tua dan mahasiswa-mahasiswa mantan dan yang masih aktif di NII KW IX di Masjid Salman ITB Bandung Februari 2000, para orang tua sangat prihatin dengan adanya kegiatan NII KW IX yang menyesatkan banyak mahaiswa, yang karena aktivitasnya di NII maka mereka tidak mengikuti kuliah lagi, sehingga sekitar 200-an mahasiswa ITB bandung terancam DO (Drop Out). Para orang tua yang anaknya menjadi korban NII KW IX ini. Tetapi sampai sekarang, baik dari MUI maupun pihak yang berwajib belum/tidak ada upaya untuk merespons masalah tersebut yang sangat meresahkan masyarakat.

4.
NII sebenarnya sekarang ini secara resmi sudah tidak ada lagi karena dengan tertangkapnya dan dieksekusinya sang Iman, Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo (SMK) tahun 1962 berakhirlah perjuangan NII. Mereka semuanya menyerahkan diri atau tertangkap dan mereka sudah tidak menguasai wilayah (teritorial) satu sentimeter pun. Bagaimana NII sebagai sebuah negara tidak mempunyai wilayah dan tidak mempunyai pemerintahan yang berdaulat dapat disebut sebagai negara?

Jika sekarang masih ada yang menamakan diri NII, mereka itu NII gadungan. NII bikinan Ali Murtopho (alm.), ketua Opsus, Waka Bakin, Asprinya Soeharto. Dan NII yang sekarang bergerak merekrut anggota-anggota baru, terutama pelajar dan mahasiswa dengan sistem sel adalah usaha atau gerakan orang-orang yang sesat dan motivasinya bukan untuk agama Islam, tetapi adalah na'udzubillah pengumpulan uang untuk kepentingan pimpinananya semata.

Mantan aktivis NII KW IX yang telah bertaubat dapat menceritakan berapa besar uang yang dikumpulkan dari para anggota lalu diserahkan ke Abu Toto alias Abu Ma'ariq alias AS Panji Gumilang lewat rekening tertentu dengan nama salah satu diantara beberapa namanya tersebut pada bank tertentu. Uang tersebut setelah diterima Abu Toto atau dengan nama lainnya tersebut kemana larinya ? Dipakai buat apa ? Berapa Kekayaan Abu Toto dari hasil tipuan dari para anggota NII tersebut ?

5.
Siapa sesungguhnya Syaikhul Ma'had Al Zaytun, AS Panji Gumilang itu ? Penjelasan dapat dibaca dalam tulisan nanti. Tetapi kenapa dia mendirikan pesantren Al Zaitun yang rencananya begitu luas dan megah ? Apakah benar ia sudah bertaubat ? Apakha pesantren AL Zaitun sebuah lembaga pendidikan Islam seperti pesantren-pesantren yang lain, dengan inovasi-inovasi baru ? Apakah pendidikan Islam di Ma'had Al Zaitun tidak ada penyesatan-penyesatan dari ajaran Islam yang benar seduai dengan Al Quran dan As Sunnah > Kenapa oran gluar tidak boleh tahu tentang apa saja kurikulum yang diberikan dan merekapun tidak boleh melihat proses belajar mengajarnya ? Proyek apakah Ma'had Az Zaitun yang di bawah naungan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) itu ? Walaupun orang luar boleh berkunjung ke pesantren ini namum mereka hanya disuguhi cerita-cerita tentang kehebatan bangunan fisik pesantren ini. Dan apabila ditanya tentang kurikulum mereka hanya menjawab kurikulumnya disusun sesuai dengan kurikulum pendidikan agama dan umum secara terpadu dan tertulis macam apa kurikulum tersebut dan buku-buku apa saja sebagai rujukan / pegangannya. Orang luar hanya menduga-duga jangan-jangan di pesantren Al Zaytun ini dikembangkan faham NII yang menyelengkan ajaran-ajaran Islam seperti mengembangkan ajaran Lembaga Kerasulan dan faham periodesasi perjuangannya : Periode makkah dan Periode Madinah. Faham tersebut diadopsi dari ajaran Isa Bugis. Saat sekarang ini menurut mereka masih dalam periode Mekkah, oleh karennya shalat tidak wajib.

Bagaimana yang diajarkan di Al Zaitun ini apakah dengan berdirinya Al Zaytun ini sudah terwujud atau telah sampai pada periode Madinah ? Ada informasi bahwa seluruh anggota NII KW IX diharapkan nantinya dapat berkumpul di Negara Madinah Al Zaitun, sedangkan yang masih di luar karena masih dalam periode Makkah maka hukum-hukum Islam belum wajib dilaksanakan, seperti yang berkalu sekarang ini.

6.
Dari manakah dana pembangunan Al Zaitun ? Dana untuk membangun pesantren AL Zaitun dengan segala pendukungnya diperkirakan akan menelan biaya triliyunan rupiah, dari mana sajakah dana itu berasa ? Dari dermanwan Luar Negeri . Menurut penuturan para mantan aktivisnya, pimpinan Abu Toto Alias AS PANJI Gumilang, dana tersebut dikumpulkan dari bermacam-macam pungutan dari anggota dengan berbagai macam nama dan istilah.

Tahun 2000 saja, misalnya, masih ada pungutan wajib untuk membangun masjid Rahmatan Lil Alamin di kompleks Al Zaitun. Dari setiap anggotanya harus menyetor uang sebesar satu juta rupiah. Dana yang dikumpulkan dan dikelola itu sangat tertutup dan sama sekali tidak transparan, yang mengetahui persis jumlah dan punggunaannya hanya ABu TOTO alias AS Panji Gumilang (sebagai Imam NII KW IX) dan kroni-kroni dekatnya. Dalam prakteknya di lapangan, ternyata banyak sekali ekses negatif akibat dari infaq wajib ini, di antara ada anggota wanita yang sampai melacurkan diri demi memenuhi kewajiban infaq tersebut. Ada juga yang akhirnya keluar dari gerakan ini, karena tidak mampu memenuhi pungutan-pungutan wajib tersebut. Mereka yang telah keluar mendapat ancaman-ancaman dan teror sampai ancaman pembunuhan.

7.
Dengan tulisan ini diharapkan :

i.
Agar ummat Islam waspada terhadap gerakan-gerakan sempalan seperti gerakan NII KW IX yang bergerak dengan sistem sel. Sebab dalam sejarahnya, Islam tidak disebarkan dengan cara-cara rahasia dan penuh tipuan seperti cara NII dan Ma'had Al Zaitun ini.

ii.
Para mantan aktivis dan mantan anggota NII KW IX supaya proaktif bersedia menjelaskan kepada masyarakat luas atas kesesatan gerakan tersebut, agar korban tidak terus dan semakin bertambah.

iii.
Pimpinan MUI, ormas-ormas Islam, para aulama dan tokoh-tokoh Islam agar ambil peduli atas bahaya yang ditimbulkan gerakan-gerakan sempalan yang menjerumuskan pelajar, mahasiswa dan anak-anak muda Islam serta masyarakat baik individu maupun institusi. Tak ketinggaln kepada para pengelola pabrik-pabrik yang banyak sekali para buruhnya terbat dalam gerakan ini, yang secara langsung atau tidak langsung sangat merugikan perusahaan, hendaknya memproteksi karyawannya dari jalan sesat tersebut. Kepada para ibu rumah tangga pun dihimbau agar berhati-hati terhadap pembantu rumah tangganya. Tidak sedikit kejadian para pembantu rumah tangga tersebut melakukan pencurian atas barang milik majikannya.

iv.
Kepada mereka yang masih terjerat oleh gerakan ini supaya segera bertobat dan kembali ke jalan Islam yang benar. Jangan ada rasa takut terhadap ancaman-ancaman mereka karena dalam kenyataanya ancaman mereka itu hanyalah sekedar gertakan balaka. balum pernah ada seorang pun diantara para pembelot NII KW IX AL Zaitun yang terluka atau cedera akibat ancaman tindakan fisik kelompok sesat tersebut. Dan apabila mereka terbukti mengancam, hendaknya dilaporkan kepada pihak yang berwajib, karena ancaman tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai tindakan pidana.

v.
LPPI bersedia menampung pengaduan-pengaduan, baik yang pro maupun yang kontra terhadap masalah gerakan NII KW IX dan Ma'had Al Zaitun. Kirimkan pengaduan saudara ke LPPI, d.a. Masjid Salman ITB Bandung Jawa Barat Indonesia.

Billahittaufiq wal hidayah, wassalaamu'alaikum.