Senin, Januari 10, 2005

AL Zaytun Al-Kadzab

Track record sebagai pembohong (Al-Kadzab) memang layak ditujukan kepada manusia yang satu ini. Tak tanggung-tanggung memang julukan ini saya berikan. Karena berbekal kebohongannya itu bak Virus yang mematikan dibawa kemana-mana dan disebarkan kepada masyarakat. Tapi Alhamdulillah berkat rahmat Allah pula yang telah memberikan kekebalan atau Immune, sehingga Virus yang mematikan tersebut tak mempan menjalar di
masyarakat.

Hal ikhwal mengenai kebohongan tersebut telahpun sering saya ungkap rasa-rasanya tak cukup kiranya hanya satu atau dua buku sahaja bila saya berniat menerbitkannya, akan tetapi lebih dari 10 Jilid dengan masing-masing Jilid berisi 500 halaman. Ini
sekedar untuk menggambarkan betapa kebohongan yang telah dituliskan sudah mencapai tahap "amat sangat keterlaluan sekali".

Boleh jadi Umar Abduh percaya akan adagium bahwa, "kebohongan yang disebarkan secara terus menerus akhirnya akan menjadi kebenaran". Hal inibiasa terjadi dalam "peperangan" apa sahaja yang tujuannya adalah untuk mengecoh lawan. Ya sudah seharusnyalah masing-masing diri ini menganggap apa sahaja itu sebagai perang yang hasrus dimenangkan. Dalam mencapai cita-cita atau tujuan sepantasnya dianggap pula
sebagai perang. Hal ini untuk memotivasi agar berhasil, dan dapat memilah
mana sebagai pendukung dan mana sebagai penghalang. Perangnya Al-Zaytun adalah membangun dunia pendidikan dan ekonomi (Ekonomi ? Pendidikan, dan Pendidikan ? Ekonomi) dan perangnya LPPI adalah merusaknya. Dus dari sini masyarakat bisa menilai
mana sebenarnya yang pantas dilakukan dan mana yang tak seharusnya dilakukan.

Kembali kepada masalah kebohongan Umar Abduh "Al-Kadzab" ini sudah banyak yang mafhum adanya. Dan alhamdulillah Al-Zaytun dapat mensikapinya dengan arif untuk tidak terpancing dengan menanggapi berita bohong murahan tersebut. Juga didukung oleh tindakan masyarakan umum khasnya wali santri yang dengan cerdas dapat mensikapi pula dengan arif dengan tidak mempercayai isi buku tersebut.