Minggu, Januari 30, 2005

Gerakan Sesat Pesantren Al-Zaytun

Al Zaytun bagi gerakan NII sebenarnya hanyalah merupakan salah satu divisi dan gerakan penyamaran diantara beberapa divisi gerakan politik bawah tanah NII yang sudah terkenal kesesatannya namun cukup canggih dalam bergerak menjalin jaringan baik dalam kawasan lokal, regional maupun internasional. Seperti yang dinyatakan sendiri oleh Syaykh Ma’had Al Zaytun adalah merupakan bentuk pengelolaan sistem pendidikan ekonomi dan ekonomi pendidikan menjadikan ma’had sebagai pesantren berkelas. Sungguh pun Pesantren Al Zaytun memiliki managemen dan eksistensi yang bernilai tinggi namun kemasan yang sebagus apapun bila dalam bungkusan tersebut terdapat hal-hal yang berunsurkan munkar dan madlarat tentu sangat pantas untuk disikapi dengan kritisi. Sikap maklum dan husnudzh dzhan dalam Islam memang diwajibkan namun terhadap siapa personnya? Kalau terhadap sesama muslim itu betul tetapi tidak untuk mereka yang telah terkenal reputasi kejahatan maupun kesesatannya dalam beragama.

Bila kita mau melihat dari dekat tentang program explorasi sumber dana ummat maka kita setidaknya harus mengikuti program gerakan NII Al Zaytun ini yang berlaku saat ini. Di bawah ini merupakan sebagian hasil wawancara investigasi terhadap para mantan anggota NII yang sempat tersadarkan biidznillah.

# Program Amwal

Dalam program Amwal atau Maliyah tiap-tiap ummat mempunyai kesanggupan (tasdiq) masing-masing sesuai dengan kemampuannya tetapi tidak kurang dari target minimal yang diberikan negara. Program Maliyah dijabarkan dalam bentuk Tsanamiyah Mawarid Daulah (9 Pos Pendanaan Negara) .

Program Maliyah yang diatur dalam Tsanamiyah Mawarid menurut target Wilayah harus selesai setiap tanggal 27 setiap bulannya namun mengingat perlu waktu yang panjang untuk menyusun laporan bulanan yang harus diserahkan ke Wilayah setiap tanggal 28, maka Daerah memberikan tenggat waktu lebih cepat yaitu tanggal 25 setiap bulannya. Tenggat waktu yang diberikan dari Daerah ke Distrik dipercepat untuk mengantisipasi program-program lain sesuai keputusan syura lokal antara Distrik dan A’dha Distrik (ODO).

Target Infaq Wilayah IX (Jabotabek + Banten) setiap bulannya sampai hari ini masih mempunyai target Rp 10.500.000.000,- (sepuluh miliar lima ratus juta rupiah) dan Wilayah yang lainnya dijumlah total sebesar Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah).

Kalau kita jumlah pemasukan yang diterima Al Zaytun untuk tahun 2001 sekitar Rp 24.000.000.000.- (dua puluh empat miliar rupiah) angka tersebut tentu saja masih belum pasti, artinya bisa bertambah dan bisa pula berkurang, angka-angka pemasukan tersebut sangat bergantung pada sukses tidaknya program rekrutmen anggota, karena semakin banyak anggota maka semakin banyak pula yang menyerahkan dananya untuk Negara. Dibawah ini bisa kita perhatikan beban ekonomi yang otomatis ditargetkan bisa diketahui berdasarkan target dalam program anfus.

# Program Anfus

Program anfus ditargetkan sesuai program negara adalah 5.000 syaksiah yang bila dibagi sampai jajaran Desa, masing-masing punya target 2-5 orang syaksiah yang harus dihijrahkan setiap bulannya. Pengiriman peserta Hijrah telah dijadwalkan untuk pengiriman Rijal dan Nisa lewat Baromij Amal (jadwal acara) dari Wilayah menurut kuota masing-masing.

Program dasar yang harus diselesaikan setiap bulannya di tanfidz masing-masing oleh tiap-tiap tingkatan yang akan memberikan program kerja lanjutan kepada tingkatan di bawahnya menurut target dan kapasitas kekuatan yang ada. Dalam pelaksanaan Program bulanan selalu diawali dengan Syura dari tiap-tiap tingkatan sebagai landasan kerja yang akan diteruskan dengan sistem pengontrolan dan pelaporan (taqrirot) setiap hari dari tingkatan Desa ke ODO dan setiap minggu dari Desa ke Distrik.