Rabu, April 20, 2005

DUKUNGAN BIN PADA AL ZAYTUN

Jakarta: Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono, dilaporkan penulis Buku Serial Musuh-Musuh Darul Islam, Al Chaidar, ke Badan Reserse dan Kriminal, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk kasus penghinaan dan ancaman, Jumat (28/11). Saat melapor ke Mabes Polri, Al Chaidar didampingi editor bukunya, Taufik Hidayat.

Menurut Al-Chaidar, kepala BIN tersebut mengeluarkan ancaman saat memberikan ceramah tanggal 13 Mei 2003 di Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. “Dia (Hendropriyono) bilang akan menghajar siapa saja yang melawan Al Zaytun,” ujar Al-Chaidar sambil memperlihatkan bukti rekaman VCD.

Selain itu, Kepala BIN dinilai telah melakukan penghinaan, karena dalam ceramahnya Hendro mencap "iblis" bagi mereka yang menghujat keberadaan Al Zaytun.

Al Chaidar sendiri adalah penulis buku yang sangat vokal menentang ajaran Al Zaytun karena dinilai telah menyimpang dari ajaran Islam.

Dalam gugatannya, Al Chaidar menyertakan barang bukti antara lain VCD terbitan Ma'had Al Zaitun, Majalah dwi mingguan Medium, edisi 17, 8-21 Oktober 2003 dan majalah bulanan Al Zaytun no 31, 2003 yang berisi artikel “Pembelaan seorang kepala mata-mata”.

Al Chaidar menyebutkan gugatan ini, sudah mendapat dukungan dari mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid. “Gus Dur siap menjadi saksi jika kasus ini maju ke persidangan,” katanya yakin, walaupun dukungan tersebut baru diperolehnya secara lisan ketika bersilahturahmi ke rumah Gus Dur saat Lebaran.

Sejak buku-bukunya yang menentang ajaran Al Zaytun dipublikasikan pada Januari 2000, Al Chaidar kerap kali menerima ancaman-ancaman berupa tembakan-tembakan pistol dan ancaman melalui telepon. “Ancamannya bernada sangat mengerikan seperti akan dibunuh dan dibakar,” katanya. Namun Al Chaidar belum mengetahui secara persis siapa pelakunya.

Selain kepala BIN, Al Chaidar juga akan melaporkan pemilik Metro TV, Surya Paloh, karena kasus serupa. Untuk itu dirinya memberi waktu tiga hari mulai hari ini, kepada Hendropriyono maupun Surya Paloh untuk meminta maaf dan menarik perkataan mereka.