Selasa, Februari 22, 2005

Renungan Tuduhan NII AL ZAYTUN

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya kira logika dan paradigma berpikirnya harus dibalik. Suatu aksi timbul akibat adanya aksi yg lain atau merupakan suatu reaksi dari suatu aksi atau tindakan. Fatwa Sesat FUU merupakan reaksi atas aksi-aksi Al-Zaytun yg dinilai bertentangan dg aqidah
Islam yg dianut oleh sebagian besar ummat Islam Indonesia. Adalah sebuah logika lucu bila orang bereaksi terhadap suatu hal tanpa suatu sebab-sebab yg jelas.

Kembali ke tema, yg menjadi pertanyaan adalah tindakan apa yg telah dilakukan oleh DI/TII atau NII (yg mengaku asli) sehingga pemerintah RI harus mengambil suatu reaksi atau tindakan ? Kalau kita nak tengok ke masa lalu, adalah benar pemerintah RI mengambil tindakan keras berupa aksi militer menumpas DI/TII. Hal ini dikarenakan aksi-aksi DI/TII dirasa meresahkan dan mengganggu eksistensi NKRI. Lha kondisi sekarang adakah aksi-aksi DI/TII atau NII (yg mengaku asli) yg dirasa meresahkan dan mengganggu eksistensi NKRI ? Jawabannya sudah pasti TIDAK ADA ! Jadi mengkambing
hitamkan Al-Zaytun sebagai alasan utk memojokkan DI/TII atau NII yg asli sungguh logika yg lucu dan kekanak-kanakan.

Saya rasa tepat sekali Fatwa Syaikh Umar Abduh yg mengatakan bahwa,"dari semua kelompok NII yg ada, NII Al-Zaytun yg paling membahayakan NKRI, karena dari semua sektor paling siap, SDM, infra struktur, dan pendanaan paling siap, dan sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Sedang NII kelompok lain paling-paling cuma punya masjid".

Kalaupun toh pernah ada kelompok NII yg mengklaim punya sekian juta ummat, itu juga perlu dipertanyakan. Orang yg paham pulitik akan ketawa mendengarnya. Sedangkan NU dan Muhammadiyah saja yg masing-masing mengklaim punya 50 juta dan 30 juta ummat saja dalam Pemilu tak bisa berbuat banyak, PKB yg mewakili NU cuma dapat sekira 10 juta saja, PAN yg dianggap mewakili Muhammadiyah cuma dapat 7 juta suara saja. Padahal kampanye (dakwah) dilakukan terang-terangan dan besar-besaran. Juga secara umum perjalanan kedua Ormas terbesar tsb. dalam sejarahnya sering dipermainkan dan diperalat oleh penguasa, baik itu Penguasa Kolonial, Orla, Orba. Jadi janganlah terkecoh dg jumlah. Apalagi sudah jamak di kalangan NII (kelompok mana saja) perekrutan ummat dilakukan dg sembunyi-sembunyi, seberapa banyak yg bisa direkrut ?
apalagi di jaman serba hedonis seperti sekarang ini. Dan kalaulah benar dg jumlah yg sekian juta itu,tentulah sudah banyak yg sudah diperbuatnya dan tentulah masyarakat akan bisa merasakan getaran atau keberadaannya. Tapi fakta yg ada berkata lain.

Dalam Al-Quran pun Allah memperingatkan, bahwa kaum yg sedikit dapat mengalahkan kaum yg banyak atas izin Allah. Yahudi di seluruh dunia jumlahnya tak lebih dari 10 juta tapi bisa menguasai dan mengendalikan 6 milyar manusia.

Demikian mungkin dapat menjadi renungan bersama.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

PP Al Zaytun