Jumat, September 09, 2005

Menag Malaysia Nyatakan Al-Zaytun Sesat

Sumber : Dialog Dengan Umar Abduh

DI tengah masyarakat beredar dua buku tentang negatifnya Al Zaytun. Bisakah dijelaskan motivasi dan tujuan Anda menulis buku tersebut?

Saya termotivasi untuk memberikan informasi yang benar tentang empat hal, yakni keberadaan sesungguhnya Ma'had Al Zaytun, keterkaitan Ma'had Al Zaytun dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) Abu Toto dan keberadaan yang sesungguhnya tentang gerakan NII Abu Toto yang memiliki paham sesat dan berbahaya, baik secara agama maupun Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, saya juga ingin mengingatkan tanggungjawab secara agama, hukum dan informasi terhadap para pihak yang berkompeten di bidangnya dalam melindungi dan menyelamatkan masyarakat. Dalam hal ini, adalah masyarakat yang menjadi "konsumen" pendidikan, agama dan sosial-politik. Sedangkan tujuan saya menyusun buku ialah yang pertama untuk memberdayakan masyarakat kepada imunitas intelektual dari serangan pemikiran atau ghazwul fikri yang seringkali diatasnamakan sebagai gerakan Islam kaffah dan sebagainya. Yang kedua, mengkaji secara cermat gerakan NII Kartosuwiryo, perpecahan dan kelanjutannya.



Idealnya sebuah buku disusun dengan data-data yang akurat. Apalagi untuk sebuah buku yang krusial persoalannya, kan salah-salah Anda bisa dituntut ke pengadilan. Bagaimana komentar Anda soal ini?

Otentisitas data yang kami miliki sesungguhnya berdasarkan hasil wawancara dengan para pelaku dan saksi serta tokoh NII Abu Toto dan masyarakat yang mengetahuinya, termasuk masyarakat sekitar Al Zaytun Indramayu itu. Selain itu, berdasarkan kesaksian-kesaksian yang telah dibukukan, berbagai dokumen yang ditemukan dalam aksi sweeping terhadap markas-markas atau malja gerakan NII Abu Toto diberbagai tempat, di antaranya ialah diktat Mabadiuts Tsalatsah atau Konsep Aqidah RMU (Rububbiyah, Mulkiyah, Uluhiyah), baik dalam bentuk tulisan Arab melayu atau terjemahan. Kami juga punya Qanun Asasi NII, Qanun Aqobat, Diktat Sejarah NII, Silabus Tilawah Al Islam, Format-format Doktrin/Organisasi/Keuangan, dan data dalam bentuk audio visual.

Itu semua merupakan data otentik yang kami dapatkan dengan usaha tim kami.



Lalu, adakah data atau dokumen yang didapatkan selain dari tim SIKAT (Solidaritas Ummat Islam untuk Korban NII Abu Toto dan Aliran Sesat)?

O, kami juga memperoleh data dan dokumen otensitas bertumpuk-tumpuk dari para desertir Eksponen dan Tibmara (Pasukan Ketertiban, Keamanan dan Kesejahteraan) maupun Garda Ma'had (Tentara) Al Zaytun. Setumpuk dokumen tersebut juga diedarkan oleh mereka (para desertir) kepada berbagai aparat yang berwenang.



Anda yakin dengan kebenaran data dan dokumen tersebut. Kan bisa saja itu dibuat oleh jaringan intelejen?

Seluruh data dokumen yang kami peroleh sesungguhnya telah teruji kebenarannya berdasarkan hasil elaborasi para tokoh jurnalis yang aktif di berbagai media, seperti Metro TV, Trans TV, RCTI dan Indosiar, majalah Tempo, Gatra, Forum Keadilan, Sabili, dan berbagai tabloid serta radio swasta. Juga dibenarkan oleh lembaga-lembaga lain, yang punya tim riset atau peneliti yang sejenis. Pasokan fakta, data dan dokumen kami yang masuk ke Mabes Polri pun, terbukti segera diteliti ulang, dan setelah mengetahui kebenarannya kemudian ditindaklanjuti, diantaranya batalnya rencana peresmian Pekan Olahraga Santri Nasional (Pospenas) oleh Presiden Mewagawati, yang terbaru data-data dari kami telah terbukti benar dengan batalnya rencana kunjungan sejumlah anggota Kabinet, termasuk Kapolri. Bahkan dokumen kami ini telah dibuktikan kebenarannya oleh Tim Peneliti Kerajaan Malaysia yang datang langsung ke Ma'had Al Zaytun di Indramayu. Hasil penelitian tim asal Malaysia diekspos oleh Kantor Berita Bernama, yang diumumkan langsung oleh Datuk Abdul Hamid Zainal Abidin selaku Menteri Agama Kerajaan Malaysia. Jika Anda tidak percaya bisa dibaca pada site "Utusan Online" yang dilansir pula oleh majalah Sabili edisi 22 Agustus 2002. Menteri Agama Malaysia itu menyatakan, bahwa Kerajaan Malaysia tidak akan mengakui ijazaah yang diperoleh oleh para pelajar atau santri Ma'had Al Zaytun di Indramayu. Karena berdasarkan hasil penelitian tim Menteri Agama Kerajaan Malaysia menunjukkan adanya ajaran sesat. Mereka disana tidak asal menyimpulkan, tapi sudah mengkajinya berkali-kali dengan mengundang alim ulama dan melibatkan aparat kepolisian Diraja Malaysia. Okay, sekarang kan Anda seorang wartawan, tentunya lebih tahu apa begitu mudahnya memuat suatu laporan bila para pemimpin redaksi dan wartawannya tidak menganggap data dan temuan di lapangannya sebagai suatu yang benar. Ini logika jurnalistik, kan mestinya ke sana. Kami berpendapat pers di Indonesia dan Malaysia itu tidak bodoh, sehingga mau-maunya mengangkat isu ini kalau tidak benar kan. Ya, Anda bisa baca soal alur dana Abu Ma'arik alias Abu Toto yang masuk ke Bank CIC, di majalah "Tempo" edisi 26 Agustus 2002 halaman 118.

Nah, selebihnya saya insya' Allah sanggup mempertanggungjawabkan ini secara hukum di dunia maupun di akherat.



Kalau Anda siap bertanggungjawab dunia dan akherat, bagaimana dengan para saksi?

Oh, para saksi itu inginnya cepat-cepat kasus sampai ke pengadilan, bahkan mereka sebagian di antara saksi itu sudah dimintai keterangan berdasarkan sumpah di Markas Besar Kepolisian RI. Yang saya ketahui sudah lebih dari 29 Kepala Keluarga, dan hal ini semakin meyakinkan pihak Mabes Polri. Kami sebenarnya bisa mendatangkan saksi korban yang jauh lebih banyak, bila memang diperlukan. Jadi, pihak mana pun yang masih meragukan kebenaran data dan dokumen ini, kami siap memberikan bukti-bukti tersebut secara gratis.



Bagimana pandangan Anda sehubungan ada isu nama Anda disebut-sebut agen intelejen TNI?

Saya berharap kepada mereka yang menuduh itu menunjukkan bukti-buktinya. Kan gampang tinggal bawa bukti, undang pers, atau laporkan langsung ke pihak-pihak terkait. Adakan saja konfrensi pers, nanti semua tahu apa benar saya bagian dari jaringan intelejen.

Bagaimana komentar Anda tentang anggapan bahwa Anda sekedar cari popularitas atau pujian?

Anda bisa membaca buku saya, dan bagaimana saya berbicara. Tidak ada orang yang mencari pujian dan popularitas akan bicara tegas dan apa adanya. Dan secara logika siapa sih yang mau pujian kalau mesti menanggung risiko begitu besar, seperti jiwa saya dan keluarga. Saya tidak punya motif lain selain lillaahi ta'ala.



Ada yang menuduh, buku Anda itu hanya fitnah, membual dan cari uang?

Tolong buktikan bahwa buku saya, isinya itu bualan dan fitnah. Dan jelaskan juga kalau memang saya mengeruk kekayaan dari hasil buku ini. Kalau yang menuduh itu tidak bisa membuktikan, itu artinya dia yang sebenarnya memfitnah. Fitnah terhadap saya itu, ,justru dialah pendukung gerakan sesat dan bermaksud menutupi kebenaran fakta yang saya ungkapkan secara gamblang dan siap diuji kebenarannya oleh semua pihak.



Menurut Anda kenapa Panji Gumilang atau Abu Toto tidak mau menanggapi isi buku Anda?

Karena dia tahu siapa dirinya sendiri dan segala kiprahnya telah saya ketahui. Dia tahuu benar, apa yang saya ketahui itu benar. Dia sudah kehilangan argumentasi untuk menolak kebenaran data dan dokumen yang saya ungkapkan, apalagi setelah media massa mengungkapkan kebohongan publik yang dilakukan Panji Gumilang. Bahkan dia tentunya tambah kehilangan argumentasi ketika pihak Kerajaan Malaysia yang selama ini dijadikan sandaran dan kebanggaan, ternyata malah menyatakan Ma'had Al Zaytun itu sesat. Bahkan para warga Malaysia yang belajar di Ma'had Al Zaytun diminta pulang semuanya, dengan mekanisme aparat kepolisian Malaysia untuk melakukan pengawalan kepulangan para santrti yang jumlahnya mencapai 111 orang. Supaya Anda ketahui, karena pihak Ma'had Al Zaytun menahan paspor santri asal Malasyia, ,akhirnya pihak Kedubes Malaysia di Jakarta sampai-sampai membuat pasport baru demi kepulangan mereka. Begitu tiba di Malaysia, sebagian santri itu temui dengan rasa haru oleh orangtuanya seolah-olah baru saja bebas dari penjara di Mahad Al Zaytun.***