Rabu, Desember 14, 2005

Investigasi Mengungkap Misteri Al Zaytun

KALAU Al Zaytun punya banyak data kuantitas dan kualitas, di tengah masyarakat pun muncul dua buku yang memuat banyak data kuantitas dan kualitas ihwal Ma'had Al Zaytun antara lain buku berjudul "Al Zaytun Gate: Investigasi Mengungkap Misteri". Dan yang menarik, buku ini mengungkap fakta dan data yang selama ini "tersembunyi" di tengah heboh kesesatan gerakan NII Abu Toto dan Ma'had Al Zaytun.

Buku yang lahir dari tangan ustadz Umar Abduh itu setebal 350 halaman, yang terdiri atas kata pengantar dan 5 bab isi materinya. Tak cuma itu, buku ini dilengkapi oleh lampiran dokumen dan data yang otentik. Ini disusunnya dalam perspektif yang meliputi aspek sejarah, ideologis, perpecahan, dan perkembangan gerakan NII yang kemudian survive secara tiba-tiba berani tampil ke permukaan dan membuat cover dengan sebuah pesantren.

Yang menarik, buku ini secara gamblang mengungkap rahasia struktur gerakan hingga doktrin dan ajaran maupun kiprahnya yang sangat menyesatkan dan "luar biasa" berbagai pelanggarannya, baik secara hukum positif maupun syariat Islam.

Buku ini pun bisa dianggap sebagai buku yang "berani", karena didalamnya menyebutkan sejumlah nama-nama pejabat pemerintah dan tokoh terkenal, yang notabene membuka tabir dukungannya terhadap gerakan sesat NII Abu Toto. Hasilnya, dalam Milad ke 3 Ma'had Al Zaytun tahun 2002 ini tidak ada satu orang pejabat pemerintahan yang hadir, tidak sebagaimana tahun-tahun lalu yang seolah-olah dijadikan "galeri" para petinggi pemerintah.

Demikian halnya soal tabir adakah kabinet di dalam gerakan NII Abu Toto? Nyatanya, jawabannya dapat diketahui dalam buku ini. Betapa tidak, struktur kabinet pemerintahan dan istilah kenegaraan yang digunakan dalam gerakan NII Abu Toto ini, terungkapkan secara tuntas. Bahkan sampai-sampai nomer telepon, alamat dan latarbelakang kriminal para tokohnya terungkapkan.

Bila kita selama ini pers hanya mengungkapkan sedikit kesaksian, di buku ini kita dapat mengetahui banyak kesaksikan dari para korban dari yang menjadi anggota biasa sampai level istri pejabat "gubernur" NII Abu Toto, yang saat ini pun masih diproses di Polda Metro Jaya.

Berikut ini terungkap sejumlah kasus-kasus dari gerakan NII Abu Toto:

01. Tertangkapnya sepuluh aktivis pengumpul dana anggota teritorial NII Abu Toto di Bojongloa, Kab Bandung.

02. Perampasan Anak untuk program "anak negara" NII Abu Toto

03. Penyiksaan Santri oleh Dewan Guru di Ma'had Al Zaytun

04. Tindakan pelecehan seksual oleh mudarris (guru) terhadap santri.

05. Tindakan perzinahan antara santri di Ma'had Al Zaytun, termasuk yang mengalami kehamilan

06. Program Demoralisasi terhadap keberadaan santri dan mahasiswa (P-3T) Al Zaytun

07. Kasus Perusakan Akhlak, berupa budaya pergaulan bebas, pencabutan hijab, pornografi, dllnya.

08. Penerapan disiplin pesantren yang tidak manusiawi, bentuk penyiksaan dan pengasingan atau pengisolasian pelaku pelanggran.

09. Kasus program pengenalan aqidah ala NII Abu Toto (konsep aqidah RMU/Rububiyah Mulkiyah Uluhiyah yang menyimpang dari prinsip Islam)

10. Program penerapan aspek Ubudiyah ala NII Abu Toto, seperti meninggalkan sholat, dan memberikan argumentasi atau filosofi Ubudiyah yang sesat.

11. Program penerapan budaya jahiliyah dalam acara perayaan 1 Muharram, seperti materi acaranya yang ala jahiliyah dan ditinggalkannya kewajiban menegakkan shalat.

12. Program Difa' atau persiapan pertahanan-keamanan ala NII Abu Toto, dengan membuat bunker-bunker atau basement.

13. Kasus kriminal yang diperankan oleh para anggota gerakan NII Abu Toto melalui modus operandi pembantu rumahtangga.

14. Kasus kriminal pengutilan di sejumlah swalayan oleh anggota gerakan NII Abu Toto.

15. Kasus pelanggaran-pelanggaran susila di kalangan anggota NII Abu Toto, seperti penzinahan antara pimpinan dengan anggota yang berstatus kakak-adik kandung.

16. Kasus usaha penggalangan dana untuk pembangunan Ma'had Al Zaytun melalui aktivitas pelacuran

17. Kasus perpecahan di tubuh gerakan NII Abu Toto, seperti kasus pembangunan Istana Abu Toto di Limo Depok, kasus "pemberontakan" di Ma'had Al Zaytun pada 21 September 2001.

18. Kasus pengeluaran Dekrit Pembubaran dan Perlucutan Tentara di Ma'had Al Zaytun oleh Abu Toto selaku Imam NII/Panglima Tertinggi NII KW-9

Selain itu, dalam buku ini masih "menyimpan" sejumlah data dan dokumen yang menunjukkan keterkaitan antara gerakan sesat NII Abu Toto dengan Ma'had Al Zaytun di Indramayu.

Namun sayang sekali, buku yang amat padat dengan data dan fakta ini dikemas dalam bahasa terkesan yang emosional. Ketika hal ini dikonfirmasikan ke penulisnya, Umar Abduh balik bertanya dengan entengnya, Apakah dalam setiap menyampaikan kebenaran para penulis wajib berlemah lembut kepada para penjahat agama serta pelanggar HAM ? Saya emosi karena mereka telah melanggar nilai-nilai yang sangat prinsipil, dan saya yakin dengan bahasa senyuman kejahatan semacam ini tidak akan pernah digubris oleh siapapun dan "Apakah karena retorika penulisan saya seperti ini, lantas orang-orang yang berakal pikiran sehat itu dengan mudahnya menyatakan fakta dan data yang saya kemukakan tidak valid. Kan sahabat Ali pernah berkata, perhatikan saja apa yang dikatakannya, jangan melihat orangnya.

pikiran-rakyat.com