Senin, Desember 19, 2005

Anggota Komplotan Pencuri Berkedok Agama Kembali Dibekuk

www.liputan6.com

Jakarta: Hanya berselang sehari, Kepolisian Sektor Metro Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/4) pagi, kembali menangkap lima anggota jaringan pencurian yang berdalih membiayai perjuangan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Polisi menangkap mereka di kawasan Perumahan Duren Sawit, Jaktim. Sayangnya, seorang di antara mereka yang diduga pemimpin jaringan ini melarikan diri ketika polisi menggerebek rumahnya, Rabu dini hari [baca: Berkedok Memperjuangkan Islam, Puluhan PRT Mencuri].

Belakangan diketahui, beberapa anggota jaringan yang berkedok pembantu rumah tangga itu ternyata tak hanya mencuri sejumlah barang berharga milik majikan. Tapi, juga menculik anak majikannya. Hal itu terungkap setelah Leni, seorang dari 50 korban pencurian, melaporkan bahwa selain kehilangan perhiasan emas, pembantu rumah tangganya juga membawa kabur anaknya. Tepatnya, sejak 13 April silam.

Menurut Leni, saat meninggalkan rumahnya di kawasan Perumnas Bekasi I, sang pembantu rumah tangga ikut membawa anaknya yang memakai banyak perhiasan emas. Di antaranya, kalung, cincin, dan anting-anting.

Sebanyak 34 anggota jaringan pencuri yang sudah dibekuk ini mengaku tak sadar saat diajak masuk menjadi anggota. Mereka mengaku seperti dihipnotis setelah dibaiat oleh seorang pemimpin yang dijuluki guru agama. Sedangkan Kepala Polres Jaktim Komisaris Besar Polisi Idris Gasing menegaskan bahwa jaringan ini murni bergerak dalam jaringan pencurian. Sindikat ini juga bukan memperjuangkan NII.