Rabu, Maret 21, 2007

Peran RI pada NII KW 9




Secara psikologis, memang warga NII/KW 9/Zaytun dilanda ketakutan. Dan secara psikologis juga, ketakutan berasal dari rasa salah atau ada yang disembunyikan. Makanya mereka selalu memposisikan dengan doktrin "kahfi". Dan dengan alasan yang sama mereka berusaha menekankan gerakan bawah tanah atau sembunyi-sembunyi.
Sekarang, bila aparat RI menggerebeg kontarakan atau rumah kontarakan NII, paling-paling dapat uang infaq yang tidak seberapa. Mereka lebih konsen ke penggerebegan bandar judi atau narkoba yang lebih "basah". Jadi bukannya RI tidak tahu keberadaan NII. Ini hanya masalah pemanfaatan saja. Anggapan RI, selama NII bergerak, Islam tidak akan bangkit. Malah arahnya pembodohan dan ujung-ujungnya menjadi Islamophobia.
Banyak mantan aktivis NII yang sadar ketika diajak berbicara mengenai NII memilih diam. Apalagi kalau diajak beraktivitas dalam sebuah organisasi Islam, mereka menolak. Karena trauma dengan model perjuangan NII/KW9. Dan ini memang salah satu tujuan gearakan pembodohan NII. Yaitu membuat phobia terhadap Islam. Karena dampaknya bukan hanya pada si mantan aktivis, juga teman-teman yang diajak, orang tua, saudara dan lingkungan sekitar.
Sudah menjadi rahasia umum kalau sosialisasi NII/KW 9 ini rendah, karena merasa exclusif dan merasa paling benar. Akibatnya gampang dideteksi. Dan sekali lagi dampak phobia terhadap Islam bukan hanya pada diri mantan aktivis, tetapi berlanjut pada lingkungannya.
Demikian.