Rabu, September 26, 2007

Zaytun Bebas Tafsir




Untuk manafsirkan ayat2 al quran itu ada alatnya dan seorang mufasir harus menguasai alat alat tersebut, seperti asbabun nujul, sastra, nahwu, hadist dan lain sebagainya. Hal ini untuk menghindari tafsir yg seenaknya(tentunya tafsir seenaknya di MAZ itu diperbolehkan).

Kalo boleh saya katakan lafadz ‘darusalam’ tersebut termasuk mujmal(butuh penjelasan dari dalil qath’I yg lainnya)…kalo secara lughowi/bahasa artinya adalah tempat yg selamat..dan ini bias jadi apa aja…artinya kita harus liat qarinahnya….(qarinah bahasa indonesianya apa ya?)………………..mmm indikasi!!Kalo darusalam itu diartikan Negara islam, rasanya kurang tepat karena surat yunus itu termasuk surat makiyah, dan pada periode makiyah tersebut Negara islam belum terbentuk secara sempurna(dari segi fungsi). Jadi saya lebih memilih darusalam itu diartikan dengan syurga…

Daripada debat kusir mengenai ayat2 yg mutasyabihat…mendingan kita bahas ayat ayat yg muhkam(jelas) saja, kecuali di sini ada orang yg berkompeten dalam ilmu kalam…kalo saya pribadi masih seorang muqalid(orang yg taqlid), cape..buang2 energi, mending kita bicarain yg lebih kerasa manfaatnya…