Senin, Januari 10, 2005

LPPI akan dibubarkan oleh Kejaksaan Agung RI

Lihatlah bagaimana komentarnya masyarakat kita mengenai Ma’had Al-Zaytun.

MUI Pusat:
“Kalau memang Ma’had Al-Zaytun sesat ya ditutup saja
………..”

“Tapi sesat menurut apa dan siapa Pak Kyai ? dan siapa pula berani menutupnya Pak Kyai ? Emang pintu kali ya di tutup ………????


Prof. Jimly Ashidiqie (ICMI):
“Kalau lihat negatifnya terus kapan majunya ? Lihat juga dong sisi positifnya ……….? Itulah kelemahan kita, kalau ada satu pihak yang maju maka bukannya mendukung
malah hasad dan dengkinya yang ditonjolkan”

“Kalau hasad dan dengki terus Kapan majunya ……………?”


Ules Suja’I (Sesepuh Ma’had Al-Zaytun):
“Walau dihujat bagaimanapun Ma’had Al-Zaytun tak akan pernah membalas apalagi menanggapi”

“Umar Abduh menggonggong, Ma’had Al-Zaytun berlalu
………..”


KH. Yusuf Hasyim (Pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang, Paman Gus Dur):
“Saya ada mendengar berita-berita bahwa Ma’had Al-Zaytun itu begini dan begitu, pokoknya lain dari yang lain. Maju terus, dan jangan dengarkan isu-isu itu. Justru kalau mau maju harus lain dan punya ciri sendiri. Karena kalau pakai cara-cara seperti umumnya ya hasilnya seperti terlihat sampai kini dunia pendidikan kita baik yang umum dan pesantren hasilnya ya biasa-biasa saja.

“Terus terang, Ma’had Al-Zaytun memang beda …………”


Imam Prawoto (Sekretaris YPI Ma’had Al-Zaytun):
“Silakan LPPI menerbitkan buku sebanyak-banyaknya dan kita persilakan masyarakat menilai ………”

“Semua juga sudah tahu, Ma’had Al-Zaytun memang Oye
……………!”


Kapten (Pol) Fulan bin Fulan (Anggota Brimob Polda NTB, Wali Santi Ma’had Al-Zaytun)
“Saya menginginkan anak saya kelak menjadi Jendral Polisi yang Ulama, dan Ulama yang juga Jendral Polisi. Beberapa bagian Majalah Al-Zaytun saya fotocopy dan saya tempel di papan pengumuman Masjid di Markas Brimob Polda NTB, dan saya juga gunting berita-berita negatif mengenai Ma’had Al-Zaytun seperti dari Tabloid Adil, Media Indonesia, Majalah Gamma, dsb. Dan saya tempelkan secara berdampingan. Saya persilakan masyarakat untuk menilai sendiri”

“Pak Polisi kita yang satu ini memang tahu akan kebutuhan masyarakat mengenai keseimbangan sumber berita”


Syaikh AS. Panji Gumilang:
Ketika bersilaturahim ke Ma’had Al-Zaytun, KH. Tijani Jauhari (Ulama Madura) menanyakan kepada Syaikh kenapa Ma’had Al-Zaytun tidak memberi penjelasan kepada
masyarakat mengenai isu-isu negatif yang berkembang, dijawab Syaikh dengan enteng, “Kalau Ma’had Al-Zaytun menanggapi para juhala (orang-orang bodoh) itu, maka Ma’had Al-Zaytun tak akan berdiri seperti sekarang”

“Betul sekali Syaikh, maju terus pantang mundur. Viva Ma’had Al-Zaytun …….!”