Selasa, Desember 13, 2005

AL ZAYTUN, Kedok Belaka ...

Posting Mas Pram ini saya lihat ada di Media Indonesia.

Sekedar wacana, saya akan menulis berdasarkan pengalaman saja, bukan investigasi (capek soalnya hehehe...). Saya pernah mengalami, merasakan, mendengar dan melihat sendiri, bukan khayalan, bukan dongeng atau katanya.

Tahun 1999 saya (diajak) masuk NII, ketika kondisi RI sedang goyah karena reformasi, saat Soeharto lengser, banyak riot (kerusuhan) dan suhu politik yang panas. Konsep NII atau NKA (Negara Karunia Allah) saat itu seolah2 memberikan "angin segar" akan kehidupan masyarakat madani, yang adil demi kesejahteraan rakyat. Untuk tujuan ini, kami semua harus berpartisipasi.Tapi...walau dengan cara yang halus....koq lama2 jadi seperti pemerasan gitu....

Mereka mengatakan ibukota negara (pada saatnya nanti) akan pindah dari Jakarta ke "Indramayu", singkatan dari "Indonesia Raya Melayu" Tolol ya, saat itu koq saya percaya hihihi....Semua dana yang mereka minta katanya untuk pembangunan, yang secara fisik diwujudkan di Indramayu, yaitu Ma'had Al-Zaytun. Konsepnya Pendidikan Ekonomi dan Ekonomi Pendidikan. Tapi memang issue tentang negara tidak dibahas dimuka para santri. Jadi dipermukaan, mereka bicara pendidikan, tapi secara "gerilya" mereka bicara tentang negara. Tapi ini rahasia...sssssst...pokoknya NII itu rahasia ya, jadi jangan bilang2, termasuk ke orang paling dekat kalian...nanti kalian kena azab Allah....hehehehe...

Kalau ada yang mengatakan bahwa NII dan Al-Zaytun nggak ada hubungannya, saya nggak tau, yang dimaksud, itu NII yang mana. Karena dulu saya dikasitau semua uang di NII untuk pembangunan menjelang Kebangkitan Islam. Mereka ingin menegakkan Syariah Islam, menjadikan RI sebagai Dienul Islam (Dien diterjemahkan tempat atau negara, jadi dienul Islam diartikan negara Islam). Mereka menentang PANCASILA dan mengatakan bahwa Pancasila itu ajaran jahiliyah.

Kalau pelaku2 bom itu yang tertangkap itu ada yang mengaku mereka NII atau dibantu NII, saya memang nggak tau sejauh mana kebenarannya, karena dulu saya nggak pernah diajarin merakit bom, dll. Andaikan benar semua terorisme itu memang mendapat dukungan dari NII...hm...siapa bilang duit NII sedikit?

Hitung saja berapa jumlah wilayahnya, jumlah sumbangannya, hasil pembangunannya dan biaya dari para santri. Lucunya, Al-Zaytun sering merahasiakan dari mana mereka dapat dana, kalau ada pihak luar (terutama wartawan/jurnalis) yang bertanya. Kalau bom itu untuk meneror, bisa jadi supaya nama RI jelek dimata dunia dan tidak ada kepercayaan internasional lagi dan mereka dapat cepat2 merealisasikan VISI dan KEPENTINGAN POLITIK mereka, yaitu meng"KUDETA" RI dan MENGGANTIKAN PANCASILA DENGAN SYARI'AH ISLAM SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM. Jika semua tujuan dan bukti itu benar, maka jelaslah Al-Zaytun itu hanya propaganda kosong, sebagai kedok untuk menutupi visi mereka yang sesungguhnya itu.

Berhasilkan mereka mencapai tujuan itu? Kita lihat saja setelah pesan-pesan berikut...hehehehe...