assalamualaikum,
saya ingin berfikir secara fair disini, dan tidak berpihak kemana2.
hanya saja saya mencari kebenaran menurut AlQur'an dan SUnnah..
begitu kan Nabi SAW mengajarkan supaya tidak salah jalan.
kalau boleh saya berpendapat,
orang yang belum menemukan kejanggalan dalam alZaytun, seperti berada dalam ruangan yg tanpa jendela..jadi hanya melihat apa yg ada didalam ruangan itu..
pikirannya sudah didoktrin hanya ia yang benar dan yang lain salah.
cobalah bebaskan pikiran anda dari segala macam doktrin.. anda akan mendapati kejanggalan disana sini..
anda bilang mana buktinya alzaytun sesat??
walaupun dikasih 1000 bukti, anda tak akan menerima, karna anda belum bisa menerima pendapat orang lain.. padahal setiap orang bisa saja salah, kecuali Rasulullah SAW saja yang ma'shum (bebas dari dosa). haditsnya sudah jelas "Setiap anak adam berbuat dosa/salah, dan sebaik2 orang yg berbuat dosa adalah yg bertaubat" alhadits.
dan Syeikh ma'had bukanlah Nabi.. walaupun seandainya dia walipun masih bisa dianggap salah kalau dia melenceng.. contoh syeikh siti jenar..
sayyidina Umar RA. sewaktu menjadi khalifah, pernah dikritik oleh rakyatnya yang seorang wanita. wanita itu mengatakan kalau Umar salah dalam pendapatnya. lalu apa yg dikatakan Umar RA? menuding wanita itu membelot? memvonis kafir? memenjarakannya? oh tidak, Umar RA berkata :"Umar salah, dan wanita itu benar!" ini adalah khalifah Umar bin khattab..(baca sejarah islam lebih lanjut).
sekarang saya tanya, anda para pengikut alzaytun, bisakah anda mengatakan kepada syeikh alzaytun, pendapat anda kurang tepat, atau anda salah dalam pendapat anda? lantas kita tengok konsekwensinya..
kalau anda bisa, saya acungkan jempol buat anda!
terakhir, satu pertanyaan buat kita:
mengapa kita berat mengakui kesalahan kalau kita memang salah??
BMK, Bahtiar Melan Kolis
